Bagikan:

Hindari Kecelakaan Pemudik, Sirene Dipasang di Pelintasan KA

Jelang mudik Lebaran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IX Jember, Jawa Timur, mengamankan pelintasan sebidang yang tersebar di beberapa lokasi. PT KAI memasang sirene peringatan (Early Warning Sistem/EWS) di pintu pelintasan yang tidak terjaga.

NUSANTARA

Rabu, 23 Jul 2014 15:00 WIB

Author

Hermawan

Hindari Kecelakaan Pemudik, Sirene Dipasang di Pelintasan KA

Kecelakaan Pemudik, Sirene, Pelintasan KA

KBR, Banyuwangi – Jelang mudik Lebaran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IX Jember, Jawa Timur, mengamankan pelintasan sebidang yang tersebar di beberapa lokasi. PT KAI memasang sirene peringatan (Early Warning Sistem/EWS) di pintu pelintasan yang tidak terjaga.

Juru Bicara PT KAI Daop IX Jember Sugeng Turnianto mengatakan, pemasangan sirene untuk mengantisipasi munculnya kecelakaan di pintu pelintasan yang tidak terjaga.

Menurut Sugeng, pihaknya saat ini baru memasang 9 sirene. Namun secara bertahap nantinya, sirene akan dipasang di seluruh pintu pelintasan kereta api yang tidak dijaga di sepanjang Banyuwangi-Pasuruan.

“Sembilan titik ini antara dari Tanggul ke Jember, tapi tidak seluruhnya. Targetnya ya kalau bisa ya 150 titik pada pelintasan agak ramai yang tidak dijaga,” kata Sugeng Turnianto kepada Portalkbr, Rabu (23/7).

Sugeng menambahkan, pemasangan sirene peringatan ini dinilai cukup efektif untuk menekan angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran. Sebab alat ini akan membuat pengendara lebih berhati-hati saat melewati pintu pelintasan yang tidak terjaga.

Berdasarkan data dari PT KAI Daop IX Jember, sebanyak 279 pintu pelintasan kereta api dari 371 pintu pelintasan sepanjang Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi tidak terjaga. Sedangkan jumlah pintu pelintasan yang dijaga petugas dan pihak swasta hanya 92 lokasi.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending