KBR,Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berang dengan beredar surat edaran (SE) bertandatangan Gubernur Jawa Tengah yang mengarahkan lurah, kepala desa, dan aparat desa untuk memilih calon presiden tertentu.
Kata Ganjar, surat itu hanya fitnah. Hal itu disampaikan gubernur saat dikonfirmasi mengenai kebenaran Surat Edaran Gubernur Jateng bernomor 78061 tertanggal 2 Juli 2014 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar mengungkapkan, setelah dilakukan pengecekan terdapat perbedaan pada kop surat yang biasa dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Yang pertama puasa-puasa kok fitnah ya. Jadi kemarin saya terkejut karena pertama kali yang kontak saya itu Kompas yang kedua itu Metro TV. Lalu saya cek mungkin saya khilaf dengan menandatangani surat seperti itu, tapi rasanya kok bodoh sekali,” ungkap Ganjar.
“Terus saya cek, dari cara kopnya saja salah. Biasanya dari kita kepadanya siapa, umpama bupati diteruskan kepada desa, hingga para bupati di Jawa Tengah, ini seperti surat keputusan,” tambahnya.
Menurut Ganjar, isi dari surat yang diduga palsu itu cukup menarik karena meminta aparat desa harus sehaluan dengan dirinya dalam menentukan sikap politik pada Pemilu Presiden 2014.
"Jika tidak sehaluan dengan saya, maka nanti kalau ada anggaran tidak dapat. Padahal saya kemarin terpilih saja sebagai Gubernur Jateng, semua desa saya kasih anggaran tanpa terkecuali. Ini komitmen saya sejak membahas Undang-Undang Desa di Komisi II DPR RI," ujarnya.
Ganjar menegaskan tidak pernah mengeluarkan dan mengirim surat edaran yang ditujukan kepada jajaran aparat desa terkait pilpres.Ganjar berencana melaporkan kasus ini ke kepolisian agar ditindaklanjuti.
"Saya sudah ngomong ke Pak Kapolda Jateng Irjen Pol. Nur Ali, kalau nanti ada temuan dari teman-teman IT maka saya izin untuk main ke Mapolda dan melaporkan hal tersebut," pungkasnya.
Editor: Antonius Eko