KBR, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan tetap menggelontorkan dana Rp 250 juta per desa kelurahan melalui program Desa Mandiri Anggur Merah. Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah NTT akan tetap melanjutkan program desa mandiri, meskipun nanti setiap desa akan mendapat dana Rp 1 miliar lebih dari APBN.
"Selalu ada pertanyaan apakah program Desa Mandiri Anggur Merah akan terus belanjut dengan adanya kucuran dana dari APBN sesuai dengan amanat dari Undang-Undang tentang desa. Saya ingin menegaskan kembali bahwa program Desa Mandiri Anggur Merah akan terus berjalan sampai semua desa mendapatkan bantuan dana tersebut. Sehingga dengan begitu perhatian ke desa semakin lebih besar," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, di Kupang, Rabu (23/7).
Frans Lebu Raya, menambahkan, program Desa Mandiri dengan dukungan dana Rp 250 juta per desa kelurahan akan akan tetap dilanjutkan sampai semua desa dan kelurahan di NTT mendapatkan program tersebut. Dana itu menurut Frans Lebu Raya merupakan dana hibah yang digulirkan kepada warga di desa.
Pogram Desa Mandiri diluncurkan Pemerintah NTT tahun 2011 lalu. Hingga saat ini sudah lebih dari seribu desa menerima program desa mandiri.
Sementara itu, gubernur meminta warga dan pemerintah desa di daerah itu mempersiapkan diri mengelola dana Rp 1 miliar lebih dari pemerintah pusat. Gubernur mengatakan, dana harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
"Tentu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat di desa juga aparatur pemerintah di desa agar mempersiapkan diri dan memanfaatkan dana ini nanti dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan di desa,” tegas Frans.
“Kalau provinsi memberikan 250 juta, pusat akan memberikan 1 miliar atau 1 miliar lebih per desa itu akan sangat membantu masyarakat di desa.”
Frans Lebu Raya menambahkan, sebagian warga dan pemerintah desa dan kelurahan di NTT sudah punya pengalaman kelola dana dari pemerintah. Dia mengatakan, sejak 2011, pemerintah NTT melalui program Desa Mandiri Anggur Merah menggelontorkan dana per desa kelurahan 250 juta. Dana tersebut dikelola langsung warga dengan pola dana bergulir.
Editor: Antonius Eko