Bagikan:

Dana BSM Dipotong, Pelajar SMA di Jombang Demo

erasa dicurangi oleh pihak sekolah, puluhan pelajar SMA A Wahid Hasyim 4 Kecamatan Gudo, Jombang, Jawa Timur, berujuk rasa di depan gedung sekolah mereka, Senin (14/7).

NUSANTARA

Senin, 14 Jul 2014 15:23 WIB

Author

Muji Lestari

Dana BSM Dipotong, Pelajar SMA di Jombang Demo

Dana BSM Dipotong, Pelajar SMA di Jombang

KBR, Jombang – Merasa dicurangi oleh pihak sekolah, puluhan pelajar SMA A Wahid Hasyim 4 Kecamatan Gudo, Jombang, Jawa Timur, berujuk rasa di depan gedung sekolah mereka, Senin (14/7).

Mereka mengeluhkan adanya pemotongan hingga sebesar 50 persen pada pencairan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diduga dilakukan pihak sekolah.

Salah satu pelajar kelas XII, Suci mengatakan, seharusnya dana BSM tahun anggaran 2013 lalu yang mereka terima sebesar Rp1 juta. Namun kenyataannya, mereka hanya menerima sekitar separuh dari total bantuan. Kata Suci, pihak sekolah beralasan bahwa pemotongan itu akan diberikan untuk siswa lain yang belum menerima BSM.

“Pemotongan itu buat anak-anak yang belum dapat BSM sama sekali, terus untuk anak-anak yang dapat BSM banyak juga belum dicairkan sama sekolah”. Kata suci

Ketua Yayasan A Wahid Hasyim, Agus Efendi mengaku, pencairan dana BSM tahun 2013 di sekolahnya sudah sesuai prosedur yang ada. Namun, ia mengakui proses pencairannya diambil alih oleh pihak sekolah meski dana itu langsung masuk ke masing-masing rekening siswa. Dia beralasan, pemotongan itu sesuai kebutuhan setiap siswa dan sudah melalui kesepakatan semua pihak.

“Dan nanti perinciannya akan diperinci akhir tahun atau akhir semester. Nanti kita akan rapatkan wali murid kita beri perincian secara terperinci. Ya itu memang kesepakatan, kalau nanti masuk ke rekening siswa kemudian dipegang oleh siswa dan orang tua nanti takutnya nanti tidak terpenuhi kebutuhan selama belajar mengajar,” kata Agus.

Sementara, selain persoalan pemotongan BSM, para pelajar SMA A Wahid Hasyim itu juga menolak Agus Efendi sebagai Ketua Yayasan sekolah setempat. Mereka juga menuntut pencabutan atas pemecatan yang dilakukan pihak yayasan terhadap 15 orang guru mereka. Menurut siswa, pemecatan yang dilakukan sekolah itu sepihak dan tanpa alasan yang jelas.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending