KBR, Nunukan – Peningkatan curah hujan di bulan Juli dan Agustus diperkirakan akan memengaruhi kualitas rumput laut. Sebab, saat curah hujan tinggi akan muncul banyak lumut dan tiram.
Menurut Kepala Kantor Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Dian Kusumanto, kondisi ini merepotkan petani rumput laut.
“Lumut dan tiram ini pengaruhnya nanti sulitnya pascapanen. Curah hujan yang tinggi juga itu biasanya petani itu kewalahan pengeringannya karena butuh waktu yang lama, biasanya mutunya juga rusak.“ ujar Dian Kusumanto kepada Portalkbr di ruang kerjanya, Kamis (3/7).
Karenanya, Dian meminta petani untuk mewaspadai perubahan cuaca ini.
Produksi rumput laut hingga kini menjadi andalan Kabupaten Nunukan, Menurut Dian Kusumanto, sebanyak sebanyak 1.400 ton per bulan rumput laut dikirim dari Nunukan ke Makasar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.
Sementara, perputaran uang dari budi daya rumput laut diperkirakan mencapai Rp17 miliar rupiah per bulan. Saat ini lebih dari 2.000 warga Nunukan menggantungkan hidup dari menanam rumput laut.
Editor: Anto Sidharta
Baca lagi:
Curah Hujan Tinggi, Rumput Laut Berpotensi Rusak
Peningkatan curah hujan di bulan Juli dan Agustus diperkirakan akan memengaruhi kualitas rumput laut. Sebab, saat curah hujan tinggi akan muncul banyak lumut dan tiram.

NUSANTARA
Kamis, 03 Jul 2014 13:38 WIB


Curah Hujan, Rumput Laut
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai