KBR, Jakarta – Topan Rammasun yang Selasa sore (15/3) menerjang Filipina diperkirakan tidak akan memengaruhi iklim di Pulau Jawa. Sementara, wilayah Kalimantan Timur, Ternate, Papua diprediksi akan terkena dampak tidak langsung dari topan itu.
Menurut Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrem di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Kukuh Ribudianto, dampak tidak langsung berupa naiknya tinggi gelombang laut, badai kecil dan hujan.
Sementara, kata Kukuh, terkait anomali cuaca yang terjadi beberapa hari terakhir seperti di Jakarta dan Yogyakarta disebabkan oleh tekanan angin yang rendah.
"Kalau di sana di wilayah di selatan tidak berdampak, yang terlihat adalah curah hujan di kawasan yang saya sebutan tadi. Itu karena tekanan rendah tropis, tapi ngga jadi," kata Kukuh dalam Program Sarapan Pagi KBR, Rabu (16/7).
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mengungkap, wilayah Yogyakarta terdampak badai tropis Rammasun dengan terjadi peningkatan intensitas hujan sejak Senin lalu, (14/7) hingga hari ini.
Hantaman topan Rammasun , Selasa kemarin (15/7) menghilangkan tiga nelayan di Provinsi Catanduane, Filipina Utara. Kepolisian setempat mengungkap, ketiganya yang lepas sauh sejak pagi tak juga pulang hingga Selasa malam.
Editor: Anto Sidharta
BMKG: Anomali Cuaca di Jawa Bukan karena Dampak Topan Rammasun
Topan Rammasun yang Selasa sore (15/3) menerjang Filipina diperkirakan tidak akan memengaruhi iklim di Pulau Jawa. Sementara, wilayah Kalimantan Timur, Ternate, Papua diprediksi akan terkena dampak tidak langsung dari topan itu.

NUSANTARA
Rabu, 16 Jul 2014 10:53 WIB


BMKG, anomali Cuaca di Jawa, Topan Rammasun
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai