Bagikan:

Banjir Lima Jam Rendam Empat Kecamatan di Trenggalek

Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek, Jawa Timur, selama lebih dari lima jam menyebabkan empat desa di Kecamatan Gandusari tergenang banjir. Empat desa yang diterjang banjir antara lain, Desa Ngayung, Wonorejo, Sukorejo dan Desa Gandusari.

NUSANTARA

Kamis, 03 Jul 2014 15:12 WIB

Banjir Lima Jam Rendam Empat Kecamatan di Trenggalek

Banjir Lima Jam, Empat Kecamatan, Trenggalek

KBR, Trenggalek -  Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek, Jawa Timur, selama lebih dari lima jam menyebabkan empat desa di Kecamatan Gandusari tergenang banjir. Empat desa yang diterjang banjir antara lain, Desa Ngayung, Wonorejo, Sukorejo dan Desa Gandusari.

Salah satu Warga Mulyono mengatakan, ketinggian banjir tersebut antara 50 sentimeter hingga satu meter, akibatnya sejumlah permukiman warga ikut terendam. Luapan sungai Tawing tersebut mulai terjadi sejak pukul 1.00 WIB dini hari, dan hingga Kamis siang (3/7) di sejumlah wilayah masih tergenang banjir.

"Jam satu sudah mulai masuk permukiman, wilayahnya itu mulai dari Ngrayung, kemudian Wonorejo sebelah timur, Sukorejo dan Gandusari ini yang paling besar," katanya.

Mulyono menambahkan, banjir kali ini berlangsung lebih lama dibanding banjir yang lalu. Warga mengaku khawatir akan terjadi banjir usulan, karena hingga saat ini cuaca di sekitar Trenggalek masih mendung gerimis.

Meski demikian tidak ada satu pun warga yang mengungsi, karena kondisinya dinilai masih relatif aman. Sementara itu dari pantauan di DAM Widoro Kecamatan Gandusari, debit air masih relatif tinggi atau dua kali lipat diatas normal.

Sawah Terendam Banjir


Akibat banjr, 15 hektare area persawahan di Kecamatan terancam gagal panen. Beberapa jenis tanaman petani yang terancam rusak antara lain, padi, jagung, kacang tanah dan cabai.

Salah satu petani, Mulyono mengatakan, tanaman yang rusak tersebut rata-rata telah berusia lebih dari dua bulan, bahkan beberapa diantaranya telah tua dan siap dipanen. Lanjut dia, pada musim tanam kali ini para petani di wilyahnya merugi cukup besar akibat beberapa kali diterjang bencana banjir.

"Sekitar 15 hektare yng terendam, masuk wilayah Gandusari semua. Dampaknya banyk tanaman yang rusak, seperti jagung, kedelai, Kacang tanah, lombok (cabai). Hampir tiga kali berturut-turut tanam tidak berhasil, gara-gara banjir," katanya.

Mulyono menambahkan, kerugian terbanyak dialami oleh petani palawija, karena dalam satu musim tanam ini telah melakukan tiga kali tanam ulang, namun selalu gagal akibat luapan banjir.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending