Bagikan:

Arus Mudik di Persipangan Tiga Kabupaten di Jombang Mulai Padat

Memasuki H-6 Lebaran, kepadatan arus kendaraan di jalur poros tengah Jombang, Jawa Timur, mulai terlihat ramai dilalui pemudik. Sejumlah titik di ruas jalur Surabaya

NUSANTARA

Selasa, 22 Jul 2014 17:03 WIB

Author

Muji Lestari

Arus Mudik di Persipangan Tiga Kabupaten di Jombang Mulai Padat

Arus Mudik, Jombang

KBR, Jombang – Memasuki H-6 Lebaran, kepadatan arus kendaraan di jalur poros tengah Jombang, Jawa Timur, mulai terlihat ramai dilalui pemudik. Sejumlah titik di ruas jalur Surabaya – Madiun itu sudah cenderung padat, Selasa (22/7).

Salah satunya di Simpang Tiga Mengkreng, daerah perbatasan antara tiga kabupaten, Jombang-Kediri dan Kabupaten Nganjuk. Jumlah pemudik yang didominasi kendaraan roda empat dan roda dua mulai memadati jalur itu.

Jika terjadi kemacetan, kepolisian setempat bakal menggunakan sistem buka-tutup. Menurut Wakil Kepala Kepolisian Jombang, Sumardji, penerapan sistim itu bakal melibatkan Kepolisian Kediri dan Ngajuk. Polisi juga memasang pembatas jalan (barrier) dan jalur ganda sepanjang jalur itu.

“Kita akan memasang barrier di tengah tujuannya agar supaya bisa tertib para pengendara ini, baik mau yang menuju keluar maupun masuk kota. Barrier kita buat sistim dua lajur untuk arah menuju keluar kota dan satu lajur menuju masuk ke kota Jombang, itu upaya kita yang terakhir. Apabila itu tetep juga masih kondisinya crowded maka akan kita gunakan alternatif jalan yang ada kata Sumardji kepada Portalkbr, Selasa (22/7).

Sumardji memperkirakan, puncak kepadatan arus mudik di Persimpangan Mengkreng yang berada di Kecamatan Bandar Kedungmulyo akan terjadi pada tiga hari sebelum Lebaran dan satu hari setelah Lebaran.

Persimpangan Mengkreng merupakan salah satu titik terparah jika terjadi kemacetan arus lalu lintas saat arus mudik maupun arus balik Lebaran. Kondisi itu berlangsung sepanjang tahun. Selain jalur titik temu antartiga Kabupaten, penyempitan jalur dan adanya dua lintasan kereta api di ruas jalan nasional itu menjadi penyebab utama terjadinya kemacetan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending