KBR, Balikpapan - Sekretaris Daerah (sekda) Kota Balikpapan Sayid MN Fadly bingung ketika ditanya soal pemangkasan anggaran ruang kelas baru (RKB) yang telah dialokasikan Rp 8 miliar. Namun anggaran itu justru dialihkan Dinas pendidikan setempat untuk kegiatan lain.
Fadly mengatakan, dirinya tidak mengetahui anggaran ruang kelas baru itu dialihkan untuk kegiatan lain. Namun dia mengakui memang ada alokasi anggaran Rp 8 miliar yang disepakati DPRD dan Pemerintah Kota tahun ini untuk pembangunan ruang kelas baru.
Dia menegaskan, akan melaporkan ke wali kota Balikpapan terkait tindakan atau sikap yang akan diberikan kepada kepala dinas pendidikan itu.
"Bagaimana ya saya mau jelaskan agak repot. Nah, artinya itu begini, Heri itu kepala diknas itu, nanti saya lapor pak wali(Kota) lah mau gak mau. Sebenarnya Rp 8 miliar itu sudah dikasih untuk (pembangunan) rombel (ruang kelas baru) sebenarnya. rombel itu sebenarnya kan prioritas, tapi kan menurut dia (justru untuk) membuat kegiatan-kegiatan baru. Dia kalahkan yang kebutuhan rombel itu," ujar Sayid MN Fadly, Senin (7/7)
Sayid MN Fadly menambahkan, Balikpapan memang kekurangan ruang kelas baru ataupun sekolah, sehingga setiap tahun selalu dianggarkan untuk pembangunannya, karena jumlah sekolah dan jumlah anak usia sekolah tidak sebanding.
Editor: Antonius Eko