Bagikan:

Tradisi Padusan di Kulonprogo Makan Korban

Tradisi Padusan yang dilakukan sejumlah remaja di Bendungan Sapon, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Yogyakarta, berujung maut. Padusan merupakan mandi dengan niat membersihkan/mensucikan diri sebelum bulan Ramadhan

NUSANTARA

Selasa, 09 Jul 2013 15:56 WIB

Author

Star Jogya

Tradisi Padusan di Kulonprogo Makan Korban

Tradisi Padusan, Kulonprogo, Makan Korban

KBR68H, Yogyakarta - Tradisi Padusan yang dilakukan sejumlah remaja di Bendungan Sapon, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Yogyakarta, berujung maut. Padusan merupakan mandi dengan niat membersihkan/mensucikan diri sebelum bulan Ramadhan

Laksana Pradipta, 21, warga Dusun Sedan, tenggelam di bendungan itu. Jasad remaja nahas itu baru bisa ditemukan tim search and rescue (SAR) sehari setelah tenggelam.

Tim SAR melakukan penyisiran menggunakan jala yang ditarik perahu karet di sekitaran titik remaja itu tenggelam. Akhirnya jasadnya bisa tersangkut pada jala itu, Selasa (9/7) pukul 10.30 WIB di lokasi tidak jauh dari titik tenggelam.

“Kedalaman air di bendungan mencapai 10 meter sehingga kami terpakaa menggunakan jala yang ditarik perahu karet. Apalagi arusnya di sini berputar sehingga menyulitkan upaya pencarian,” ujar Sarjio, anggota tim SAR dari Pantai Trisik.

Padusan berujung musibah itu berawal saat korban saat korban bersama sekitar 14 temannya satu kampung padusan di bendungan itu, Senin (8/7/2013).

Niatan padusan memang sudah terencana sebelumnya karena mereka setiap tahun juga melakukan rutinirtas itu sebelum puasa.

Saat itu korban bersama dua temannya berenang dari tepi timur sungai menuju ke barat. Korban berhenti sejenak di dasar Jembatan Bendung Sapon bagian. Saat hendak melanjutkan berenang menuju tepi barat, tiba-tiba korban tidak mampu melawan putaran arus hingga akhirnya tenggelam.

Sumber: Star Jogja
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending