KBR68H, Kudus - Imbas Kenaikan BBM, yang diikuti naiknya tarif angkutan antara 15-20 persen, menyebabkan minat penumpang bus menurun hingga lebih dari 50 persen.
Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi Kudus, Istiyanto mengatakan saat ini jumlah penumpang per hari yang naik atau turun di terminal kudus hanya berkisar 50-an orang padahal biasanya bisa mencapai 200-an orang.
Selain karena kenaikan BBM, sepinya penumpang kemungkinan juga dipengaruhi oleh tahun ajaran baru sekolah, dan bulan Ramadhan. Masyarakat kebanyakan menunda bepergian karena bulan Ramadhan atau mengutamakan mengurus pendaftaran sekolah anaknya.
Kondisi jalan yang rusak sehingga menyebabkan kemacetan juga berpengaruh terhadap jam operasional bus, kebanyakan bus memilih tidak masuk terminal karena sudah kehabisan banyak waktu di jalan.
Sepinya penumpang bus berakibat minimnya pemasukan retribusi terminal. Jika biasanya hampir seratus bus yang masuk terminal, saat ini tinggal 20 bus per hari. Akibatnya pendapatan retribusi terminal hingga saat ini baru mencapai 40-an persen dari target 456 juta tahun ini. Meski demikian Istiyanto mengaku optimistis target tersebut bisa tercapai pada ahir tahun.
Tahun sebelumnya terminal kudus berhasil melampaui target retribusi sebesar 412 juta. Retribusi ini dipungut dari setiap bus yang masuk sebesar Rp 2.000 per bus, sedangkan bagi penumpang tidak dikenakan biaya peron.
Editor: Antonius Eko
Tarif Mahal, Warga Kudus Malas Naik Bus
Imbas Kenaikan BBM, yang diikuti naiknya tarif angkutan antara 15-20 persen, menyebabkan minat penumpang bus menurun hingga lebih dari 50 persen.

NUSANTARA
Selasa, 23 Jul 2013 16:27 WIB


tarif angkutan, kudus, bus kota
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai