KBR68H, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengklaim pengusaha dan supir angkutan umum merugi akibat belum disahkannya tarif baru pasca kenaikan harga BBM. Namun, Ketua Organda Jakarta, Soedirman mengaku belum dapat merinci besaran kerugian yang dialami mereka. Kata dia, sebagian besar kerugian pengusaha angkutan umum saat ini dapat tertutupi, karena penumpang dengan sukarela memberikan tarif lebih.
"Ya sebetulnya kalau rugi logikanya mereka tidak mau jalan, tetapi kan dari perjalanan dan praktek-praktrek yang terjadi mereka mendapatkan tambahan,tambahan dari penumpang secara sukarela sebesar Rp 500. Kerugian tidak real yah, tapi pada saat kita menilai bahwa penilaian sampai di mana itu akan terlihat," kata Soedriman saat dihubungi KBR68H
Sebelumnya, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengusaha angkutan umum kecil mengalami kerugian hingga Rp 80 ribu per hari pasca penaikan harga BBM subsidi. Pasalnya, hingga saat ini DPRD DKI Jakarta belum menyetujui kenaikan tarif angkutan. Mereka beralasan masih menunggu jaminan peningkatan pelayanan angkutan umum dari Pemda Jakarta.
Editor: Suryawijayanti
Tarif Angkot Jakarta Belum Disetujui, Pengusaha Rugi
Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengklaim pengusaha dan supir angkutan umum merugi akibat belum disahkannya tarif baru pasca kenaikan harga BBM.

NUSANTARA
Sabtu, 06 Jul 2013 21:21 WIB


angkutan umum, tarif, jakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai