Bagikan:

Syiah: Rekonsiliasi, Bukan Untuk Hakimi Keyakinan !

KBR68H, Jakarta - Warga Syiah Sampang, Madura berharap tidak akan ada lagi perdebatan tentang aliran dalam proses rekonsiliasi.

NUSANTARA

Minggu, 21 Jul 2013 12:06 WIB

Syiah: Rekonsiliasi, Bukan Untuk Hakimi Keyakinan !

syiah, sampang, rekonsiliasi, portal kbr.com


KBR68H, Jakarta - Warga Syiah Sampang, Madura berharap tidak akan ada lagi perdebatan tentang aliran dalam proses rekonsiliasi. Sore ini, rekonsiliasi warga Syiah akan digelar di Universitas IAIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Rekonsiliasi itu akan diikuti oleh sejumlah organisasi masyarakat. Antara lain, PBNU, Ahlul Bait Indonesia (ABI), Muhammadiyah dan sejumlah tokoh ulama. Pendamping warga Syiah Sampang, Hertasning Ichlas meminta, rekonsiliasi lebih mengutamakan korban, dibanding perbedaan aliran kepercayaan.

“Prinsipnya adalah para pihak yang paling relevan dulu yang dipertemukan oleh Pak Rektor, Prof. Ala ini, sebisa mungkin tidak melibatkan pihak lain. Yang saya dengar seperti itu. Jadi, untuk sementara pihak-pihak yang relevan dan dekat dengan masalah dulu, korban, dan yang berkepentingan yang dilibatkan dalam rekonsiliasi, ini,“ ujar Hertasning kepada KBR68H, Minggu (21/7).

Sebelumnya, Pemerintah berencana merekonsiliasi warga Syiah Sampang, Madura, bulan ini. Gubernur Jawa Timur, Sukarwo menggandeng akademisi IAIN Sunan Ampel untuk mempertemukan tokoh-tokoh Syiah dan Sunni, serta sejumlah LSM untuk mengadakan rekonsiliasi tersebut.(Baca: Diusir, Warga Syiah Sampang Pilih Tinggal di Jalan)

Akhir tahun lalu, rekonsiliasi juga pernah dilakukan, namun upaya itu berhenti. Saat ini, 165an pengungsi Syiah berada di rusunawa, Sidoarjo. Mereka terpaksa menempati rusunawa tersebut karena dipaksa meninggalkan GOR Sampang, tempat mereka mengungsi pasca diserang kelompok intoleran 2011 lalu.(Baca: Rekonsiliasi Syiah Sampang, Pemerintah Tawarkan Dua Opsi)


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending