Bagikan:

Siasat Bank Indonesia NTB Jelang Idul Fitri

Kebutuhan uang masyarakat NTB selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1434 Hijriah atau tahun 2013 ini diproyeksi sebesar Rp 964,6 miliar. Angka itu meningkat Rp 192,9 miliar atau naik sekitar 25 persen dibanding realisasi tahun lalu.

NUSANTARA

Senin, 22 Jul 2013 16:25 WIB

Siasat Bank Indonesia NTB Jelang Idul Fitri

Siasat, Bank Indonesia NTB, Idul Fitri

KBR68H, Lombok – Kebutuhan uang masyarakat NTB selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1434 Hijriah atau tahun 2013 ini diproyeksi sebesar Rp 964,6 miliar. Angka itu meningkat Rp 192,9 miliar atau naik sekitar 25 persen dibanding realisasi tahun lalu. Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) diproyeksi sebesar Rp 868,5 miliar dan Uang Pecahan Kecil (UPK) sekitar Rp 96,2 miliar.

”Peningkatan ini disebabkan beberapa faktor. Dua diantaranya, yakni terjadinya inflasi harga barang selam bulan puasa dan Idul Fitri. Selain itu, terjadinya pertumbuhan ekonomi yang positif di NTB,” kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) NTB, Bambang Himawan.

Himawan menuturkan, KPW BI NTB telah meningkatkan ketersediaan uang kartal sebesar Rp 1,29 triliun atau meningkat 19,04 persen dibanding tahun lalu. Hal itu dalam upaya mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Kenaikan kebutuhan uang di NTB juga dipengaruhi pembagian gaji ke-13 bagi PNS/TNI/Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Secara nasional lanjut Himawan, BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat pada puasa dan lebaran tahun ini Rp 103,1 triliun. Angka itu mengalami peningkatan Rp 17,4 triliun dibanding realisasi tahun lalu. Kebutuhan UPB diproyeksi Rp 93,4 triliun dan UPK Rp 9,7 triliun.

“Di NTB, kami sudah berkoordinasi dengan seluruh perbankan se-NTB untuk memberikan layanan penukaran uang kepada masyarakat,” tuturnya.

Sumber: Global FM Lombok
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending