KBR68H, Jakarta - Sebagian masyarakat di dua desa Kecamatan Katol Kabupaten Aceh Tengah menolak direlokasi ketempat yang lebih aman dari daerah rawan gempa. Kepala Badan Penanggulangan Daerah Aceh Tengah Subhan Sahara mengatakan warga menolak karena sudah turun menurun meninggali kawasan itu. Pemda pun tidak akan memaksa mereka harus pindah. BPBD Aceh Tengah sendiri akan membantu relokasi setelah warga bersedia.(Baca: BNPB: Korban Gempa Aceh, 30 Tewas dan 275 Luka-luka)
"Namun demikian tidak semua masyarakat yang bersangkutan mau direlokasi ada yang ingin tetap tinggal di sana, dan kalau pun ada relokasi itu memang kepada masyarakat yang meminta untuk direlokasi, kita tidak bisa menghimbau untuk segera direlokasi, relokasi adalah lebih kepada permintaan masyarakat,"kata Subhan kepada KBR68H
Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sedang mencari daerah yang sesuai dengan mata pencarian warga yang ingin direlokasi dari daerah rawan gempa. Hal ini untuk memudahkan warga yang mayoritas petani tebu untuk beradaptasi. Pemda pun sedang menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi masyarakat.(Baca: Pengungsi Gempa Aceh Kekurangan Air Bersih dan Tenda)
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah mempunyai dana Rp 100 miliar untuk merenovasi rumah warganya yang hancur tergoyang gempa.(Baca: Masa Tanggap Darurat Gempa Aceh 1 Minggu)
Juru bicara Kabupaten Bener Meriah, Muchtar mengatakan, dana tersebut berasal dari bantuan Pemprov Aceh sebesar Rp 60 miliar dan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 40 miliar. Kata Muchtar uang itu juga untuk merelokasi warga di sekitar jurang di desa Serempah yang kawasan tempat tinggalnya sudah tidak layak huni. Hanya saja Pemda masih mencari tempat relokasi.(Baca: Pemkab Aceh Tengah Cari Lokasi yang Tepat untuk Relokasi Korban Gempa)
"untuk sementara ini belum ada penunjukan wilayah antau tempat relokasi tapi itu sudah dipikirkan oleh pemda mengingat kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk didiami lagi. Seperti yang kami sampaikan tadi, untuk wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah harus segera diposisikan karena kalau dibiarkan akan mengancam kehidupan saudara kita," kata Muchtar ketika dihubungi KBR68H.
Juru bicara Kabupaten Bener Meriah Muchtar menambahkan khusus kebutuhan pangan, saat ini masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sembari proses rekonsiliasi, Pemda tengah menghitung kerugian akibat gempa yang menggoyang Aceh pekan lalu itu.(Baca: Pengungsi Gempa Aceh Terpencar, Relawan Kesulitan Data Korban)
Editor: Nanda Hidayat