Bagikan:

Sebagian Besar Pengungsi Way Ela Ingin Direlokasi

KBR68H, Jakarta- Sebagian besar warga Desa Negeri Lima, Maluku Tengah yang menjadi korban banjir akibat jebolnya bendungan alam Way Ela, memilih untuk direlokasi ke tempat baru.

NUSANTARA

Minggu, 28 Jul 2013 22:29 WIB

Sebagian Besar  Pengungsi Way Ela Ingin Direlokasi

relokasi pengungsi way ela, tanggul way ela jebol

KBR68H, Jakarta- Sebagian besar warga Desa Negeri Lima, Maluku Tengah yang menjadi korban banjir akibat jebolnya bendungan alam Way Ela, memilih untuk direlokasi ke tempat baru. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini pihaknya bersama Pemprov setempat sedang mencari lokasi baru yang cocok untuk tempat relokasi. Kata dia jika rencana ini disetujui pemerintah pusat, maka bantuan rumah baru akan dibangun di lokasi tersebut.

"Sebagian besar menyatakan ingin direlokasi, dipindahkan tetapi tidak jauh dari desa tersebut karena trauma dengan kondisi yang ada. Saat ini juga sulit untuk menemukan bekas-bekas rumah mereka karena sudah hanyut. Bahkan lantai atau pondasi juga sudah hilang. Kondisi ancamannya kan masih ada ya, kan perbukitan-perbukitan itu daerah yang gampang longsor. Sungainya juga sering berpindah-pindah. Sekarang itu sungai dengan daratannya rata dengan tanah," jelasnya saat dihubungi KBR68H

Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan para warga Negeri Lima masih trauma dengan musibah yang menghanyutkan ratusan rumah mereka ini. Sehingga mereka sebagian besar memilih untuk direlokasi. Pihak Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat saat ini telah membagikan 500 tenda kepada ratusan kepala keluarga yang menjadi korban. Masa tanggap darurat sendiri ditetapkan berlangsung selama 14 hari

Kondisi pemukiman warga Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku, yang tersapu banjir bandang akibat jebolnya waduk alamiah Way Ela. (Foto: Antara) Baca : Jebolnya Way Ela, Sejak Awal Sudah Diprediksi



Arin Swandari




A

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending