KBR 68H, Kudus- Hampir di semua daerah terjadi permasalan penyaluran BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Begitu juga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hampir separuh penerima BLSM salah sasaran. Orang-orang yang sudah hidup layak, memiliki kendaraan lebih dari satu bahkan memiliki mobil mendapat BLSM sementara yang miskin justru tidak mendapat.
Dilandasi keprihatinan tersebut, beberapa desa di kabupaten Kudus dikoordinir ketua RT berinisiatif menyisihkan sebagian dana BLSM yang mereka terima untuk mereka yang lebih berhak namun tidak mendapat BLSM.
Di Desa Padurenan misalnya, dari 328 warga yang mendapat BLSM diperkirakan 60 persennya tidak tepat sasaran. Kepala Desa Padurenan, Kecamatan Gebog Kudus, Arif Chuzaimahtum mengatakan, karena banyaknya warga yang lebih berhak tidak mendapatkan BLSM, perangkat desa bersama RT berupaya melakukan pendekatan kepada mereka yang mendapatkan BLSM agar bersedia berbagi dengan mereka yang miskin tapi tidak mendapat. Hasilnya mereka sepakat memberikan setengahnya atau sebesar 150 ribu kepada mereka yang tidak mendapat.
"Jadi RT sudah mendata berapa jumlah warga yang mendapat BLSM, kemudian mereka akan menyerahkan 150 ribu kepada RT dan dibagi rata kepada warga miskin yang tidak dapat, diwilayah RT tersebut," ujar Arif Chuzaimahtum di kantornya kepada wartawan.
Kepala Desa Padurenan menambahkan, karena masing-masing RT jumlah penerima BLSM dan warga miskin yang tidak mendapat berbeda, maka bagian bagi warga miskin bisa berbeda masing-masing RT.
Begitu juga di Desa Setro Kalangan Kecamatan Kaliwungu, sebanyak 125 orang warga Dukuh Karangturi bersedia memberikan 100 ribu jatah BLSM yang mereka terima untuk diberikan kepada mereka yang dalam kategori miskin tapi tidak mendapat BLSM.
Kepala Desa Setrokalangan Kusrin mengatakan berbeda dengan pembagian di desa Padurenan, di Setrokalangan warga penerima BLSM diberikan keleluasaan untuk memberikan uang yang seratus ribu kepada siapa saja yang lebih miskin namun tidak mendapat.
"Mereka dengan sukarela membagikan seratus ribu jatahnya, mereka sudah terbiasa bersama-sama, mereka mencairkan BLSM pada ahad kemarin dan telah membaginya," katanya.
Warga Desa Setrokalangan yang mendapatkan BLSM sebanyak 348 orang, dari total warga 2.350 jiwa. Desa Setrokalangan termasuk desa rawan bencana banjir sehingga sudah terbiasa mengelola berbagai bantuan yang biasanya datang setiap ada bencana.
Hal yang sama terjadi di Desa Besito Kecamatan Gebog. Perangkat desa disana juga melakukan pendekatan agar 15 orang yang sudah tergolong mampu bersedia berrbagi dengan warga miskin yang tidak menerima.
Ketua Persaudaraan Kepala Desa Kudus Abdul Rozak mengatakan, tiap kepala desa dituntut menggunakan kearifan lokal masing-masing untuk dapat menjaga kondisi masyarakat kondusif pasca pembagian BLSM.
"Kita tahu data yang ada memang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini, untuk itu pada penyaluran kedua kita berharap desa dilibatkan dalam penyusunan data warga miskin," jelas Rozak.(Ahmad Rodli)
Editor: Anto Sidharta
Salah Sasaran, Warga Kudus Sisihkan BLSM untuk Warga Miskin
Hampir di semua daerah terjadi permasalan penyaluran BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Begitu juga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hampir separuh penerima BLSM salah sasaran. Orang-orang yang sudah hidup layak, memiliki kendaraan lebih dari s

NUSANTARA
Senin, 15 Jul 2013 18:00 WIB


Salah Sasaran, Warga Kudus, BLSM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai