Bagikan:

Rusuh Tinju di Nabire, DPR Papua: Panitia Harus Tanggung Jawab

Anggota DPR Papua perwakilan dari wilayah Nabire, Hagar Aksamina Maday meminta panitia pertandingan tinju di Kabupaten Nabire harus bertanggung jawab, atas peristiwa meninggalnya 18 orang penonton pasca ricuh pertandingan tinju, Minggu (14/7).

NUSANTARA

Senin, 15 Jul 2013 10:13 WIB

Rusuh Tinju di Nabire, DPR Papua: Panitia Harus Tanggung Jawab

Tinju di Nabire, DPR Papua, Panitia

KBR68H, Jayapura- Anggota DPR Papua perwakilan dari wilayah Nabire, Hagar Aksamina Maday meminta panitia pertandingan tinju di Kabupaten Nabire harus bertanggung jawab, atas peristiwa meninggalnya 18 orang penonton pasca ricuh pertandingan tinju, Minggu (14/7).

Hagar Aksamina mengklaim panitia tidak mengantisipasi kejadian dalam pertandingan tinju, hingga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.

“Kita diinformasikan tadi pagi bahwa sudah 18 orang yang meninggal, karena terinjak. Berusaha mau keluar tapi pintunya kan cuman satu, karena terinjak-injak akhirnya meninggal,” jelas Hagar Aksamina.

Sebelumnya kericuhan terjadi pada pertandingan tinju memperebutkan Piala Bupati Nabire. Sebanyak 18 orang tewas dan 30-an orang luka-luka yang saat ini masih dirawat di rumah sakit setempat. Korban meninggal dunia diduga akibat terinjak-injak, saat berupaya keluar stadion untuk menyelamatkan diri.

Kericuhan dipicu saat pertandingan tinju amatir, mempertemukan Yulianus dengan Alfius. Wasit memenangkan Alfius. Massa pendukung Yulianus tidak terima dan marah. Mereka lalu melempari kursi ke arah wasit dan penonton suporter lainnya. Bupati Nabire yang juga ikut menonton dikabarkan terkena lemparan.

Aksi saling pukul antar suporter tak terhindarkan, sebagian besar penonton berupaya menyelamatkan diri, tapi akses pintu keluar hanya satu sehingga banyak yang jatuh dan terinjak-injak. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending