KBR68H,Jakarta-Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengevakuasi puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) ke Polres Kendal Jawa Tengah. Juru bicara Polda Jawa Tengah, Djihartono mengatakan, evaluasi tersebut dilakukan usai maghrib tadi. Menurutnya, kondisi di lapangan usai evakuasi sudah berangsur menjadi kondusif. (Baca: Hanya 5 Persen Tindak Kekerasan FPI yang Diproses Secara Hukum)
"ini di TKP sudah mulai aman.karena beberapa orang FPI sudah kami evakuasi orang ke Polres Kendal. Kami evakuasi dari kecamatan Sukarejo. Ada beberapa puluh. "ujar Djihartono saat dihubungi KBR68H
Sebelumnya, puluhan anggota FPI bentrok dengan warga Kecamatan Sukorejo. Anggota FPI itu, kemudian melarikan diri ke Masjid Besar Sukorejo. Peristiwa tersebut merupakan kelanjutan dari keributan sebelumnya saat FPI melakukan sweeping di Temanggung pada rabu kemarin. Peristiwa kemudian berlanjut, saat FPI dari daerah lain hendak memberikan dukungan. Namun belum sampai di Temanggung, mereka sudah dihadang warga Sukoharjo.
Sementara itu, Gerakan Pemuda Anshor Kendal Jawa Tengah menyebut tiga orang terluka akibat bentrok FPI dengan warga. Ketua Pimpinan Cabang GP Anshor Kendal Wahidin mengatakan, bentrok hari ini dipicu akibat FPI mendatangkan anggotanya lebih banyak lagi untuk mensweeping sejumlah warung di sana. Saat ini ketiga korban berada di RS Temanggung untuk menjalani pengobatan.
"Ada sweeping dari FPI itu terhadap kegiatan masyarakat soal Judi Togel, kemudian soal warung remang remang itu kemudian terjadi perlawanan dari warga. Terjadi kemarin sore. Kemudian pagi, siang tadi FPI datang lagi dengan beberapa rombongan kemudian diantisipasi oleh warga. Dan karena jumlahnya banyak maka terjadi perlawanan dari warga. Kemudian terjadi bentrok. Ada korban luka tiga orang," ungkap Wahidin yang saat dihubungi KBR68H berada di lokasi kejadian.
Sebelumnya, FPI mengklaim pihaknya mengalami penyerangan dari sekelompok preman yang membekingi sejumlah warung yang akan disweeping oleh Ormas Islam ini. FPI mengklaim, akibat peristiwa ini mobil FPI dirusak dan dibakar massa.
Editor: Nanda Hidayat