Bagikan:

Pulau Sumba Perlu Rumah Potong Hewan yang Layak

KBR68H, Sumba - Dinas Peternakan Sumba Timur berencana membangun rumah potong hewan untuk memperbanyak pengiriman sapi potong ke berbagai daerah.

NUSANTARA

Senin, 22 Jul 2013 07:33 WIB

Pulau Sumba Perlu Rumah Potong Hewan yang Layak

hewan ternak, pulau sumba, rumah potong hewan

KBR68H, Sumba - Dinas Peternakan Sumba Timur berencana membangun rumah potong hewan untuk memperbanyak pengiriman sapi potong ke berbagai daerah. Pulau Sumba, salah satu sumber penghasil ternak, saat ini belum memiliki rumah potong hewan yang memadai.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Sumba Timur Yunus Domu Wulang, tahun ini Sumba Timur mengeluarkan sapi ke luar Sumba sekitar 7.000 ekor, kuda 2.000 ekor dan kerbau 4.000 ekor. Semua dikeluarkan dalam bentuk hewan hidup.

"Ada kebijakan dari pemerintah, untuk ke depan tidak lagi mengekspor sapi hidup, tetapi mengekspor daging. Untuk sampai ke situ maka ada intervensi kegiatan yang harus di bangun berupa infrastruktur sarana prasarana termasuk rumah potong hewan, sehingga ke depan memang kalau rumah potong hewan dibangun berkaitan lagi dengan sumber daya yang punya kemampuan untuk tangani RPH yang tenaga handal dan profesional sehingga daging yang dikirim adalah daging yang berkualitas," ujarnya.

Yunus Domu Wulang menambahkan pembangunan rumah potong akan menyerap tenaga kerja dan menambah pemasukan daerah.

Pada 2011, jumlah populasi ternak sapi potong sebesar 53.051 ekor atau meningkat dibandingkan 2010 sebesar 40.861 ekor. Jumlah pemotongan sapi per tahun pada 2010 sebsar 1.178 ekor dan pada 2011 sebesar 1.903 ekor.

Untuk laju pertumbuhan populasi sapi  pertahun pada 2010 dan 2011 masing-masing sebesar 30 ekor. Sedangkan untuk ternak kecil seperti kambing, pada  2010 jumlah populasi mencapai 50.149 ekor dan meningkat pada 2011 sebesar 56.167 ekor.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending