Bagikan:

Pengungsi Musibah Way Ela Belum Bisa Direlokasi

Hujan yang terus mengguyur Desa Negeri Lima, Maluku Tengah, membuat seribuan pengungsi korban bendungan Way Ela tak bisa segera dipindahkan ke hunian tetap.

NUSANTARA

Selasa, 30 Jul 2013 13:32 WIB

Author

Nur Azizah

Pengungsi Musibah Way Ela Belum Bisa Direlokasi

bendungan way ela, ambon, maluku

KBR68H, Jakarta - Hujan yang terus mengguyur Desa Negeri Lima, Maluku Tengah, membuat seribuan pengungsi korban bendungan Way Ela tak bisa segera dipindahkan ke hunian tetap.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Tengah, Bob Rachmat mengatakan, tim tanggap darurat pemerintah daerah masih berkonsentrasi pada pemulihan kondisi pengungsi karena cuaca kembali memburuk. Pantauan BPBD, sejumlah jembatan putus akibat hujan sejak kemarin dan belum kunjung reda.

"Jadi memang kita tidak bisa tergopoh-gopoh, relokasi, pindah. Sekarang hujan besar susulan lagi, besar lagi. Yang sudah dipatok patok itu sungai hantam lagi. Jadi ini perlu kita pikirkan sekarang kondisi kita cuaca ekstrem, hujan dari kemarin hingga sekarang belum stop stop. Beberapa jembatan lepas. Saya ini mau muter mau masuk ke negeri Lima di pos sebelah, sungainya sudah berubah lagi. Mobil saya tidak bisa masuk. Saya puter ke jalur airport, jalur barang, jembatan kiri kanan longsor, dan bangunan juga tebing tebing longsor. Nah ini kondisi yang ada," terang Rachmat yang dihubungi KBR68H.

Kepala BPBD Maluku Tengah, Bob Rachmat mengatakan saat ini pemerintah daerah belum membahas kompensasi atau ganti rugi dengan warga lantaran warga masih trauma. Meski begitu, kata Rachmat, BPBD terus mengupayakan pembahasan dengan BNPB dan pemerintah setempat untuk mencarikan jalan keluar bagi para korban.

Bendungan alam Way Ela di Ambon Maluku Tengah jebol karena tidak mampu menampung debit air. Warga di sekitar bendungan di Desa Negeri Lima terpaksa mengungsi karena ratusan rumah mereka rusak diterjang air bendungan yang jebol. Lebih dari 5,000 orang warga mengungsi.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending