Bagikan:

Pengetahuan Lemah, Penderita Kusta Bertambah

Penderita Kusta di Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, cenderung meningkat. Jika pada 2012 lalu tercatat 32 orang namun setahun kemudian diduga ada 53 orang.

NUSANTARA

Kamis, 25 Jul 2013 07:57 WIB

Pengetahuan Lemah, Penderita Kusta Bertambah

Pengetahuan Lemah, Penderita Kusta

KBR68H, Sangatta - Penderita Kusta di Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, cenderung meningkat. Jika pada 2012 lalu tercatat 32 orang namun setahun kemudian diduga ada 53 orang.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kutim, pada 2012 terdeteksi positif 32 dengan prevalensi 0,74 per 10.000 penduduk dan baru ditemukan  lagi 21 kasus penderita kusta  dengan case deteksi rate (CDR) atau positif menderita kusta sekitar 4,87 per 100.000 penduduk. “Dari dua puluh satu  kasus kusta temuan baru tersebut di antaranya masuk kusta basah atau multi basiler  dan 3 kasus kusta kategori pausi basiler,” kata Kepala Dinas Kesehatan,  Aisyah.

Menurutnya, penderita kusta di Kutim tersebar di 15 kecamatan  paling banyak ditemukan di Teluk Lingga, Sandaran, Sangata Selatan, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Kongbeng, Teluk Pandan dan Kecamatan Telen.

Permasalahan penanggulangan kusta di Kutim,  menurut Aisyah,  karena rendahnya pengetahuan masyarakat, kemudian kurangnya tenaga terlatih terutama di  Puskesmas serta kurangnya komitmen politis dari daerah.

Sedangkan, dalam  kasus baru diketahui akibat banyaknya migrasi penduduk dari daerah endemis tinggi seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.  Keadaan ini, diakui Aisyah,  tentu menghambat pencapaian tujuan program pengendalian penyakit kusta.

Aisyah mengakui, untuk mengatasi kendala diperlukan pendidikan dan pelatihan  petugas Puskesmas  yang akan bekerja 3 tahun ke depan dapat melakukan deteksi dini, pengobatan dan penanganan reaksi sehingga penderita dapat disembuhkan tanpa cacat. “Petugas  Puskesmas yang telah  mengikuti pelatihan sebaiknya giat mensosialisasikan  dan advokasi kepada masyarakat  maupun pengambil keputusan di wilayah tugas masing-masing,” harap Aisyah.

Sumber: Gema Wana Prima
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending