Bagikan:

Pengamat: Tarif Parkir di Jakarta Layak Naik 4 Kali Lipat

Salah satu mengentaskan kemacetan di Jakarta dengan menaikan tarif parkir on street atau badan jalan sebanyak empat kali lipat. Usulan itu sudah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

NUSANTARA

Kamis, 11 Jul 2013 22:06 WIB

Pengamat: Tarif Parkir di Jakarta Layak Naik 4 Kali Lipat

tarif parkir, jalarta

KBR68H, Jakarta- Salah satu mengentaskan kemacetan di Jakarta dengan menaikan tarif parkir on street atau badan jalan sebanyak empat kali lipat. Usulan itu sudah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Pengamat transportasi dari MTI Djoko Setijowarno, setuju dengan rencana tersebut, karena saat ini tarif parkir di Jakarta terlalu murah. “Kalau di Jepang dan Singapura sudah tinggi tarifnya sampai 50 ribu rupiah per setengah jam, pengguna kendaraan pribadi berfikir karena bukan hanya tarifnya tinggi tapi bbmnya juga tinggi sehingga mendorong orang untuk menggunakan angkutan umum,”kata Djoko.

Djoko menambahkan, untuk efektif mengatasi kemacetan Pemprov DKI juga harus meningkatan pelayanan angkutan umum dengan menambah busway dan lainnya. Pendapatan dari tarif parkir yang tinggi bisa digunakan untuk memperbaiki fasilitas transportasi umum.

“Nantinya hasil dari parkir dikelola dengan baik bisa dikembalikan untuk mensubsidi pengguna angkutam umum, jadi dari transportasi kembali ke transportasi,” ujarnya. 

Usulan yang disampaikan antara lain menyebut, mobil jenis sedan, minibus, jeep,pick up dan sejenisnya yang parkir di area kawasan pengendalian parkir (KPP) dikenakan tarif hingga antara Rp 6.000 sampai Rp 8.000 per jam. Besaran tarif ini naik jauh dibanding tarif yang berlaku saat ini yakni berdasarkan Perda No 1 tahun 2006, yakni sebesar Rp 1.500 untuk satu jam pertama.

Sumber: Green Radio FM

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending