Bagikan:

Menteri PU: Perbaikan Pantura Kelar H-15

Perbaikan jalan di sepanjang jalan Pantai Utara (Pantura) menjadi sorotan masyarakat luas, karena jalan utama yang menjadi penghubung Jakarta-Jawa Tengah-Jawa Timur ini, menjadi jalur utama perlintasan saat arus mudik dan balik lebaran mendatang.

NUSANTARA

Rabu, 17 Jul 2013 14:03 WIB

Author

Suara Gratia

Menteri PU: Perbaikan Pantura Kelar H-15

Menteri PU:, Pantura, Lebaran H-15

KBR68H, Cirebon – Perbaikan jalan di sepanjang jalan Pantai Utara (Pantura) menjadi sorotan masyarakat luas, karena jalan utama yang menjadi penghubung Jakarta-Jawa Tengah-Jawa Timur ini, menjadi jalur utama perlintasan saat arus mudik dan balik lebaran mendatang.

Seperti yang terjadi di beberapa ruas jalan di Pantura Cirebon dan Indramayu hingga Jawa Tengah, yang hingga kini pengerjaannya masih berlangsung. Saat singgah di Cirebon, setelah memantau jalur Pantura, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto meminta, tidak ada pengerjaan perbaikan jalan saat arus mudik dan balik lebaran 2013. Hal ini agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas. Untuk sementara, perbaikan jalan akan dihentikan pada H-15 atau 25 Juli mendatang, paling lambat H-10 lebaran. “Supaya tidak mengganggu masyarakat yang hendak mudik,” jelas Djoko.

Ia menjelaskan, saat ini masih ada pengerjaan perbaikan jalan dan median jalan di Pantura yaitu di Ciasem dan Eretan Indramayu, karena di sana masih banyak terdapat lubang-lubang kecil sehingga harus ditambal secepat mungkin. Selain itu, di Pejagan Jawa Tengah masih ada perbaikan jalan.

Djoko mengaku, dari hasil pantauannya melalui udara, beberapa titik di jalur Pantura terjadi penurunan jalan, sehingga perlu ditingkatkan. “Ada beberapa titik akan beres dalam minggu ini,” jelasnya. Ia melanjutkan, Kementerian PU tidak hanya melakukan perbaikan di jalur Pantura saja tetapi mencakup wilayah selatan dan wilayah lainnya.

Untuk perbaikan jalan Pantura sepanjang 1.341 km pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 1,2 triliun per tahunnya. “Perbaikan tidak terjadi hanya di satu tempat saja, tetapi dilakukan di beberapa tempat. Kurang tepat, jika ada yang mengatakan perbaikan itu hanya terjadi di tempat yang sama,” jelas Djoko.

Sementara, Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian PU Winarno mengatakan, sebanyak 90 persen masyarakat bertumpu pada fasilitas jalan. Sehingga, jalan raya setiap tahunnya perlu mengalami perbaikan baik dengan konstruksi maupun pemeliharaan berkala. “Apalagi Pantura volumenya sangat padat,” jelas Djoko.

Ia menjelaskan, sebanyak 94 persen dari total jalan nasional sepanjang 38.500 km kondisinya akan semakin mantap. “Akhir tahun ini jalan nasional semakin mantap. Pengerjaannya secara spot-spot, kalau semuanya berat,” tambah Djoko. Ia mengimbau, meski sering terjadi perbaikan jalan di Pantura masyarakat tidak perlu khawatir karena Pantura sudah menjadi sorotan. Apalagi masyarakat dan para ahli bisa mengecek kualitas dan kepadatan jalannya.

Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending