Bagikan:

Masih 'Gelap', Skema Pertemuan Rekonsiliasi Syiah Besok

KBR68H, Jakarta- Jamaah Syiah Sampang, Madura hingga saat ini belum mendapat kejelasan soal detail rencana rekonsiliasi yang pekan lalu dijanjikan pemerintah. Pendamping Jamaah Syiah Fathkul Khoir mengatakan, pihaknya hanya menerima undangan pertemuan r

NUSANTARA

Sabtu, 20 Jul 2013 11:48 WIB

Author

Nurika Manan

Masih 'Gelap', Skema Pertemuan Rekonsiliasi Syiah Besok

Syiah, Sampang, Jawa Timur, Rekonsiliasi, pengungsi

KBR68H, Jakarta- Jamaah Syiah Sampang, Madura hingga saat ini belum mendapat kejelasan soal detail rencana rekonsiliasi yang pekan lalu dijanjikan pemerintah.

Pendamping Jamaah Syiah Fathkul Khoir mengatakan, pihaknya hanya menerima undangan pertemuan rekonsiliasi yang akan dilaksanakan Minggu besok.

"Ya, tanggal 21 Juli itu rencana akan ada pertemuan. Kemarin saya ngobrol dengan Pak SBY, dia dapat undangan juga untuk rekonsiliasi. Ada juga warga Syiah dan dari pengurus Ahlul Bait Indonesia Pusat yang dilibatkan. Kemarin undangan itu hanya untuk satu orang (perwakilan jamaah syiah) saja, cuma Pak Iklil yang dilibatkan," kata Fatkhul Khoir ketika dihubungi KBR68H.

"Kami belum tahu detil tentang rencana rekonsiliasi ini. Skemanya seperti apa kami belum tahu. Sepertinya masih sebatas wacana. Sampai hari ini kami belum mendapatkan informasi siapa tim-tim yang dilibatkan. Yang pasti ketuanya hanya Rektor IAIN itu saja," lanjut Fathkul.

Pemerintah berencana melakukan rekonsiliasi dalam menuntaskan kasus Syiah Sampang. Presiden Susilo Bambang Yudhono bakal memimpin langsung rekonsiliasi antara pengungsi syiah sampang dengan kelompok intoleran pada akhir bulan ini. (Baca: Presiden SBY Pimpin Langsung Rekonsiliasi Syiah Sampang)

Pendamping Jamaah Syiah, Fathkul Khoir menambahkan satu hal yang terus diupayakan jamaah syiah adalah kembali ke kampungnya. Upaya rekonsiliasi sebenarnya pernah diupayakan ulama lokal dan jamaah Syiah pada akhir tahun lalu, namun upaya itu mandeg.

Konflik Syiah Sampang Jawa Timur sudah berlangsung beberapa tahun belakangan. Pada 2011 lalu mereka bahkan diserang massa intoleran. Pemerintah daerah sempat menawarkan dua opsi dalam rekonsiliasi, yaitu boleh kembali ke rumah mereka dengan syarat meninggalkan ajaran Syiah atau dipindah ke lokasi baru.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending