Bagikan:

Lima Orangutan Terjebak di Perkebunan Sawit Kaltim

Malang nian nasib lima individu orangutan yang terjebak di Desa Miau Baru, Kecamatan Kong Beng, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jika tidak segera dievakuasi kemungkinan besar kelimanya tak akan selamat. Kelimanya saat ini berada di hutan seluas 1,5 hektar.

NUSANTARA

Kamis, 25 Jul 2013 19:37 WIB

Author

green radio

Lima Orangutan Terjebak di Perkebunan Sawit Kaltim

orangutan, perkebunan sawit, kalimantan timur

KBR68H, Jakarta - Malang nian nasib lima individu orangutan yang terjebak di Desa Miau Baru, Kecamatan Kong Beng, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jika tidak segera dievakuasi kemungkinan besar kelimanya tak akan selamat. Kelimanya saat ini berada di hutan seluas 1,5 hektar. Lokasi itu dikelilingi perkebunan sawit milik empat perusahaan.

Kelima orangutan itu ditemukan Centre for Orangutan Protection ( COP ) pada 21 juli lalu ketika tim melakukan monitoring berkala di Muara Wahau dan Kong Beng. Monitoring dilakukan untuk mencari tahu dampak dari masifnya pembukaan perkebunan sawit di kawasan tersebut.

Hardi Baktiantoro dari COP menjelaskan kelima orangutan yang terjebak itu terdiri dari satu jantan dewasa, satu betina dengan bayi dan dua betina dewasa lainnya.

“Mereka tergusur dari sana sini dan akhirnya tersudut. Orangutan kan punya semacam teritori. Kalau sampai ada lima bergerombol itu berarti memang sudah terdorong dari manapun dan terjebak di situ. Opsi satu-satunya translokasi. Dipindahkan ke hutan lain yang lebih aman. Kawasan itu tidak cukup luas, tidak cukup pakan dan air untuk kelima orang orangutan itu. Mereka pasti akan mati. Saat ini mereka pasti kelaparan,” kata Hardi.

Tim dari COP pada Kamis ( 25/7), sedang menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap kelima orangutan tersebut. Mereka akan dipindahkan ke kawasan konservasi Wehea, Kutai Timur. Evakuasi rencananya akan dilakukan besok.

Hardi mengatakan kasus orangutan terjebak diperkebunan sawit makin sering terjadi dan mengancam populasi orangutan. Dia menyesalkan mudahnya kawasan yang bernilai konservasi tinggi dialihfungsikan untuk perkebunan sawit.

“Ini udah biasa banget, di atas kertas itu dari Kementerian Kehutanan disebut bukan hutan. Tapi kawasan dengan alang-alang atau lahan kritis sehingga dialihfungsikan menjadi Areal Penggunaan Lain. Padahal sebelumnya kawasan itu memiliki nilai konservasi tinggi,” tambahnya.

Sumber: Green Radio

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending