Bagikan:

Korban Gempa di Pengungsian Belum Mendapat Bantuan

Sebanyak 600 jiwa korban gempa yang ditampung di Posko Desa Kute Gelime, Kabupaten Aceh Tengah belum mendapatkan bantuan logistik dan perawatan medis. Kepala Kepolisian Aceh

NUSANTARA

Kamis, 04 Jul 2013 19:18 WIB

Korban Gempa di Pengungsian Belum Mendapat Bantuan

gempa, aceh

KBR68H, Banda Aceh - Sebanyak 600 jiwa korban gempa yang ditampung di Posko Desa Kute Gelime, Kabupaten Aceh Tengah belum mendapatkan bantuan logistik dan perawatan medis.

Kepala Kepolisian Aceh Tengah, Artanto mengatakan sejumlah pengungsi yang berada di tenda darurat saat ini sangat membutuhkan bantuan logistik terutama perawatan medis. Kata dia, minimnya bantuan itu diakibatkan sulitnya proses pendistribusian logistik. Sebagian badan jalan menuju lokasi yang terkena dampak gempa tertimbun longsor.

Selain itu, kata dia, cuaca yang terus menerus hujan membuat para pengungsi mulai didera rasa sakit seperti demam dan batuk. Terutama pada balita, anak-anak dan lansia.

"Semua sudah bisa ditembus dari Takengon menuju Kecamatan Bebesan.Cuma ada beberapa daerah yang belum tersentuh bantuan sama sekali. Pertama, jalan longsor. Kedua, untuk bantuan logistik pendistribusiannya masih sangat kurang sekali. Kita butuh bantuan untuk dapur umum, BBM, kendaraan roda dua atau empat. Desa yang belum berhasil kita tembus dan belum mendapat bantuan lagi ada lima dan yang di posko ada sekitar 600 jiwa yang butuh bantuan," kata Artanto.

Kapolres Aceh Tengah, Artanto menambahkan, tim relawan bersama TNI dan Polri masih berupaya menembus sejumlah desa di Takengon.

Dilaporkan terdapat lima desa yang masih terisolir dan sulit dijangkau, di antaranya adalah Desa Tapak Mugi, Deseng, jaluk, Juli, Pintu Rime di Kecamatan Ketol. Kecamatan ini merupakan daerah yang paling parah mengalami kerusakan akibat gempa. Sebagian desa-desa di Kecamatan itu tertimbun longsor karena berada di lembah yang diapit perbukitan.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending