Bagikan:

KAI Waspadai 19 Titik Longsor di Jember

Menjelang massa angkutan mudik Leberan tahun ini, PT Kereta Api Indonesia telah memperbaiki 19 titik rawan di sepanjang jalur kereta api daerah operasional Jember. Jalur itu antara lain, Jember-Arjasa, kemudian Karangasem- sampai dengan Argopuro.

NUSANTARA

Senin, 29 Jul 2013 11:37 WIB

Author

Hermawan

KAI Waspadai 19 Titik Longsor di Jember

KAI, longsor, jember, mudik lebaran

KBR68H, Banyuwangi - Menjelang massa angkutan mudik Leberan tahun ini, PT Kereta Api Indonesia telah memperbaiki 19 titik rawan di sepanjang jalur kereta api daerah operasional Jember. Jalur itu antara lain, Jember-Arjasa, kemudian Karangasem- sampai dengan Argopuro.

Juru bicara PT KAI Daop Jember, Gatut Sutiatmoko mengatakan, belasan titik itu rawan banjir, tanah longsor dan rawan kecelakan. Selain itu, di perbatasan Lumajang – Jember juga kerap terjadi pencurian material rel kereta. Sehingga, pihaknya menyiagakan sejumlah petugas untuk memantau kondisi perlintasan.

“Terutama untuk titik rawan longsor antara Garahan sampai dengan Kalibaru. Kemudian rawan banjir itu antara Jember-Arjasa. Kemudian Karangasem- sampai dengan Argopuro, kemudian perlintasan liar kurang lebih ada 6 perlintasan. Itu kita sudah antisipasi yang pertama pemasangan spanduk himbauan agar lebih berhati-hati dan waspada pada saat akan melewati perlintasan,” kata Gatut Sutiatmoko

Juru bicara PT KAI Daop IX Jember, Gatut Sutiatmoko menambahkan, selama arus mudik Lebaran tahun ini frekuensi lalu lintas kereta api bakal bertambah.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan menyatakan tiket kereta api (KA) reguler untuk mudik mendatang sudah habis terjual. Pemerintah menyiapkan 265 rangkaian KA reguler dan 46 rangkaian tambahan untuk masa mudik Lebaran tahun ini. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan masa angkutan Lebaran sejak H-7 hingga H+7 Lebaran. Lebih dari 380 ribu tiket telah terjual.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending