Bagikan:

Jalur Mudik Jabar dan Jatim Rawan Longsor

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan jalur mudik Jawa Barat serta Jawa Timur bagian Selatan rawan terjadi gerakan tanah atau longsor. Itu disebabkan struktur tanah rapuh dan tidak saling mengikat satu dan lainnya.

NUSANTARA

Selasa, 30 Jul 2013 14:13 WIB

Author

Ari Nugraha

Jalur Mudik Jabar dan Jatim Rawan Longsor

mudik, longsor, jawa barat, jawa timur

KBR68H, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan jalur mudik Jawa Barat serta Jawa Timur bagian Selatan rawan terjadi gerakan tanah atau longsor. Itu disebabkan struktur tanah rapuh dan tidak saling mengikat satu dan lainnya.

Menurut Kepala PVMBG Surono untuk mengantisipasi kejadian tanah longsor di jalur mudik, pemerintah setempat diminta untuk menyiapkan kendaraan pengeruk tanah tak jauh dari lokasi rawan bencana.

"Ya antisipasinya seperti biasa seperti dulu pemerintah daerah itu menyiapkan alat-alat berat untuk segera menyingkirkan material longsor. Agar supaya jangan terjadi kemacetan, bisa dibayangkan lebaran ini acaranya macet. Kemudian hati-hati bagi para pengendara kalau itu terjadi longsor jangan memaksakan sebelum material longsoran itu dibersihkan. Jangan sampai terjadi selip di daerah di situ kemudian getaran mesin menjadi tinggi memicu longsoran susulan," ujar Surono di Kantor PVMBG, jalan Dipenogoro, Bandung.

Surono menyebutkan contoh daerah yang rawan terjadi tanah longsor yaitu Garut, Tasikmalaya serta Pangandaran Jawa Barat. Sementara untuk daerah Jawa Tengah contohnya di Tegal. PVMBG menyatakan rawan longsor tak hanya di jalur mudik reguler, tetapi di ruas jalan tol dianggap terancam bencana serupa. Salah satu contohnya di kilometer 100 Cipularang yang berada di bawah tebing yang di atasnya terletak pesawahan milik warga setempat.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending