KBR68H, Jakarta - Sejumlah sekolah di Kecamatan Bongas, Indramayu, Jawa Barat sosialisasikan pencegahan perdagangan manusia melalui kegiatan Masa Orientasi Siswa atau MOS. Kecamatan Bongas adalah salah satu wilayah yang penduduknya paling banyak menjadi korban perdagangan manusia.
Lembaga yang fokus terhadap persoalan ini, Yayasan Kusuma mencatat dari 10 anak perempuan di Bongas, empat di antaranya merupakan korban perdagangan manusia. Ketua Yayasan Kusuma Syarifudin, mengatakan melalui kegiatan MOS, siswa diajarkan menghindari perdagangan manusia.
“Sekarang misalnya gini, di tahun ajaran baru, di MOS-nya itu diantaranya diberikan pengertian tentang trafficking. Tentang dampak dan sebagainya. Itu yang kita tanamkan pada diri anak,” kata Syarifudin.
Ketua Yayasan Kusuma, Syarifuddin menambahkan, dengan adanya pengenalan bahaya perdagangan manusia, pola pandang anak-anak mulai berubah. Mereka yang biasanya mau dibawa pergi karena diiming-imingi pekerjaan atau uang, kini lebih memilih untuk melanjutkan sekolah.
Editor: Antonius Eko
Indramayu Perangi Perdagangan Manusia Lewat MOS SMP
Sejumlah sekolah di Kecamatan Bongas, Indramayu, Jawa Barat sosialisasikan pencegahan perdagangan manusia melalui kegiatan Masa Orientasi Siswa atau MOS. Kecamatan Bongas adalah salah satu wilayah yang penduduknya paling banyak menjadi korban perdagangan

NUSANTARA
Jumat, 05 Jul 2013 20:52 WIB


perdagangan manusia, indramayu, jawa barat
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai