Bagikan:

Hotel di Lombok Minim Wawasan soal Bencana

Usaha perhotelan di Lombok, Nusa Tenggarea Barat, semakin tumbuh seiring dengan majunya pariwisata provinsi NTB. Namun hotel yang berwawasan bencana di pulau Lombok terutama di wilayah pesisir pantai sangat minim. Berbeda dengan di Bali, sebagian besar ho

NUSANTARA

Senin, 08 Jul 2013 11:38 WIB

Hotel di Lombok Minim Wawasan soal Bencana

Hotel, Lombok, Wawasan soal Bencana

KBR68H, Lombok - Usaha perhotelan di Lombok, Nusa Tenggarea Barat, semakin tumbuh seiring dengan majunya pariwisata provinsi NTB. Namun hotel yang berwawasan bencana di pulau Lombok terutama di wilayah pesisir pantai sangat minim. Berbeda dengan di Bali, sebagian besar hotel sudah berwawasan bencana sehingga wisatawan mancanegara tidak khawatir dengan ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa datang.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi NTB Kun Dwi Santoso menjelaskan, pelaku perhotelan seharusnya memiliki wawasan kebencanaan yang menjadi panduan tamu hotel atau masyarakat saat menghadapi bencana.

Ia menjelaskan, pulau Lombok dan Sumbawa masuk dalam kepulauan yang rawan bencana alam seperti gempa, tsunami, gunung api, longsor dan lain sebagainya. Gempa yang disertai dengan tsunami pernah melanda NTB pada tahun 1815 dan 1977. Pada Tahun 1815, gunung Tambora meletus dan mengakibatkan tsunami hebat sehingga menelan 88 ribu jiwa.

Sementara tahun 1977 silam, bencana tsunami melanda pesisir selatan NTB dengan ketinggian maksimum 15 meter dan memakan korban jiwa sebanyak 189 orang penduduk Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Dengan demikian, wawasan bencana mutlak dipahami oleh masyarakat. Namun pemerintah dan jajaran stakeholder memiliki kewajiban untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan wawasan bencana tersebut.

Kun mengatakan, dengan adanya gagasan untuk membuat Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kepulauan Lombok dipandang sangat positif. Namun tidak hanya forum yang harus terbentuk, akan tetapi implementasi di lapangan berupa edukasi kepada masyarakat tentang jalur-jalur evakuasi bencana yang paling penting dilakukan.

Sumber: Global FM Lombok
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending