KBR68H, Jakarta - Rudy (24 tahun) seorang karyawan swasta bersama 4 orang lainnya, tidak menyangka bahwa Festival Sarongge di Kampung Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat yang diikutinya ramai pengunjung. “Kami sebenarnya berfikir, pasti peminatnya tidak banyak karena naik gunung. Ternyata kami salah, banyak banget yang ikut nanjak,” kata Rudy.
Rudy dan teman-temannya ikut kegiatan Festival Sarongge khusus untuki menikmati suasana camping ground di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP.
“Kita memilih paket bermalam di Sarongge ingin melihat dan merasakan suasana masyarakat sekitar sini sehingga bisa berbaur. Harapannya, kita sih pengen kasih tahu yang lain soal pengalaman nginep semalam ini,” tambahnya.
Festival Sarongge yang berlangsung Sabtu 29 Juni hingga Senin 1 Juli 2013, secara resmi dibuka oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
“Awalnya sebagian warga Sarongge sebagai petani penggarap lahan pertanian di areal konservasi TNGGP. Namun, dengan melalui sejumlah pendekatan seperti adopsi pohon, maka lambat laun jumlah warga yang menggarap lahan di lahan konservasi berkurang. Mereka diarahkan untuk beralih mencari penghasilan yang lebih baik. Salah satunya yang dilakukan oleh Green Radio dengan mengelola desa wisata Sarongge. Kawasan Sarongge dengan program adopsi pohonnya yang memberdayakan masyarakatnya ditiru di taman nasional lainnya di seluruh Indonesia,” kata Zulkifli.
Bukan hanya paket bermalam di camping ground, sejumlah kegiatan lain seperti seni budaya, pameran hasil pertanian dan kuliner, adopsi pohon dan wayang golek digelar.
Pengembangan wisata alam, kata Zulkifli, saat ini digemari para wisatawan baik dari Jakarta maupun kota besar lainnya.
“Warga Jakarta yang selama lima hari kerja kemudian penat bisa berkunjung ke tempat ini dengan menawarkan pengalaman baru. Karena sekarang orang cari yang lain, tidak melulu ke mal atau tempat hiburan. Mereka ingin menikmati alam yang asri dan dingin, seperti di Sarongge ini dan jarak tempuh dari Jakarta ke Sarongge cukup dekat dan acara seperti ini akan digelar tiap tahunnya,” ujar Zulkifli.
Untuk di masa depan, Zulkifli berharap, wisata alam seperti Sarongge ini dapat menjadi salah satu alternatif penghasilan utama warga setempat.
“Rumah warga bisa menjadi tempat menginap atau homestay dan saya dengar sudah ada 20 rumah yang bersedia sebagai tempat penginapan bagi para pengunjung. Untuk itu perlu dukungan semua pihak,”ujarnya.
Rudy bersama empat temannya, nampak antusias untuk menanjak Gunung Gede.”Kita sudah siap dengan perlengkapan yang kami bawa dan yang lebih penting bsia menikmati kabut,” tandasnya sambil melambai melanjutkan perjalanan ke camping ground Sarongge.
Sumber: Green Radio
Editor: Antonius Eko