KBR68H, Jakarta- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berjanji bakal memanggil dokter Basrul yang diduga salah mendiagnosa seorang pasien di RSUD Cibinong Bogor Jawa Barat hingga menyebabkan nyawa melayang.
Imaniar Melisa meninggal setelah ginjalnya tidak berfungsi pasca operasi sesar. Sedangkan bayinya kritis.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Zaenal Abidin mempersilakan keluarga korban melapor ke IDI. Setelah menerima laporan, maka IDI akan menyidang dokter tersebut.
“Belum dapat kabar. Ya kalau memang ada kasus seperti itu, dan ada laporannya masuk ke IDI, maka akan kita panggil dokternya. Kita panggil pihak Rumah Sakitnya untuk jadi saksinya. Atau kalau masalah disiplin, nanti saya akan minta DKI yang akan memanggil mereka. Dan mungkin karena kejadiannya baru dan yang laporkan, nanti saya tanya juga ke IDI bogor,” ujar Zaenal ketika dihubungi KBR68H di Jakarta, Sabtu (20/7).
Seorang dokter di RSUD Cibinong sebelumnya mendiagnosa Imaniar Melisa yang sedang hamil tua mengalami keputihan dan tidak berbahaya bagi kandungan.
Namun setelah dirujuk ke RS Carolus Jakarta, pasien tersebut ternyata mengalami pecah ketuban sehingga harus dioperasi sesar.
Pasien tersebut akhirnya meninggal, sedangkan bayinya kritis karena meminum air ketuban selama empat hari, sebelum lahir. (Baca: Korban Salah Diagnosa Itu Akhirnya Meninggal)
Kementerian Kesehatan meminta keluarga korban untuk melapor ke Konsil Kedokteran Indonesia. (Baca: Keluarga Korban Dugaan Malpraktik RSUD Cibinong Diminta Melapor)
Editor: Agus Luqman