KBR68H, Jakarta- Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Maluku Tengah mengevakuasi dua korban yang meninggal akibat terhanyut arus jebolnya bendungan Way Ela. Kepala BPBD Maluku Tengah, Bob Rachmat mengatakan, dua korban tersebut merupakan warga Desa Negeri Lima. Ia menduga, tidak ada korban lain selain dua orang tersebut dalam kejadian ini. (Baca: Kala Way Ela Tak Terbendung)
"Atas nama Bapak Muchsin dengan haji, aduh saya, lupa maaf.
Itu tertimbun di dalam rumah, Pak ?
"terbawa arus, terbawa arus."
Sudah ditemukan jenazahnya, Pak ?
"sudah, sudah ditemukan."
Ada kemungkinan korban lain selain dua korban itu ?
"sementara kayaknya, ndak ya. Karena memang dua orang ini yang memang agak susah kita evakuasi waktu early warning system, " ucap Bob kepada KBR68H, Kamis (25/7).
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Maluku, sudah mengosongkan aktivitas warga yang berada disekitar bendungan Way Ela. Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan hal ini dilakukan untuk mengantisipasi korban tambahan. Saat ini pihaknya telah meyiapkan bantuan berupa makanan, pakaian dan obat-obatan.
"Sudah steril ya, tidak ada lagi penduduk disitu, dan sejak tadi malam sudah kita evakuasi, kita bisa meminimalisir korban jiwa, mudah-mudahan tidak ada korban jiwa, memang tadi sore tadi saya disana, ada satu orang yang temukan," kata Said kepada KBR68H
Sebelumnya, bendungan Way Ela, Kabupaten Maluku Tengah, jebol dini hari tadi. Bendungan tersebut jebol karena tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir di wilayah itu. Tim penyelamat kesulitan untuk menjangkau desa yang terletak di sisi utara jebolnya bendungan Way Ela. Akibat jebolnya bendungan Way Ela, sebanyak 4 ribu lebih warga diungsikan.
Editor: Nanda Hidayat