Bagikan:

Dirjen Bea Cukai Minta Tarif Parkir Kontainer Dinaikkan

KBR68H, Jakarta - Dirjen Bea Cukai meminta otoritas Pelabuhan Tajung Priok Jakarta Utara menaikkan tarif parkir kontainer.

NUSANTARA

Jumat, 12 Jul 2013 22:45 WIB

Author

Abu Pane

Dirjen Bea Cukai Minta Tarif Parkir Kontainer Dinaikkan

tarif kontainer, dinaikkan, pelabuhan tanjung priok, portalkbr.com


KBR68H, Jakarta - Dirjen Bea Cukai meminta otoritas Pelabuhan Tajung Priok Jakarta Utara menaikkan tarif parkir kontainer. Saat ini tarif parkir kontainer di sana Rp 50 ribu perhari. Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono mengatakan tarif tersebut terlalu murah hingga membuat importir sengaja menumpuk kontainer di dalam pelabuhan. Bahkan ada kontainer yang sengaja ditumpuk hingga lebih dari empat tahun. Akibatnya, waktu bongkar muat (Dwelling Time) Kontainer lebih lama, menjadi 14 hari dari target empat hari. Pelabuhan pun semrawut.(Baca: Bea Cukai Pindahkan Ribuan Kontainer di Tanjung Priok)

“Biaya penumpukan disinyalir masih perlu ada perbaikan. Supaya Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan internasional, bukan tempat penimbunan barang. Tetapi tempat transit barang dari kapal ke luar. Jadi waktunya harus secepat mungkin. Kira-kira itu harus kita pahami bersama. Alhamdulillah pagi ini pemahaman itu sudah mengerucut. Untuk itu terimakasih pada Wakil Menteri Keuangan yang intens mendalami hal ini,” ujar Agung di Jakarta, Jum’at (12/7).

Sebelumnya 5 ribuan kontainer menumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini mendapat respon dari pemerintah. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku kecewa pada Otoritas Pelabuhan dan Dirjen Bea Cukai yang mengizinkan ribuan kontener itu terparkir. Kata Hatta karena carut marut pelabuhan Tanjung Priok itu, investor enggan masuk ke Indonesia. (Baca: Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Ancam Cabut Izin Operasi Pihak Pemogok)


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending