KBR68H, Jakarta - Dinas pendidikan Sidoarjo Jawa Timur menawarkan sejumlah anak pengungsi Syiah untuk bersekolah di sekitar rusun Argopuro, Sidoarjo, Jawa Timur. Pendamping warga Syiah, Agus Setiawan mengatakan, saat ini mereka sedang mendata jumlah anak untuk melanjutkan pendidikannya di bangku sekolah. Kata dia, selama di pengungsian, kegiatan belajar-mengajar mereka sempat terhenti.
"Sementara tadi pendataan belum selesai. Tetapi, untuk sementara hasil pendataan untuk teman-teman SD dan SMP itu sekitar 19 anak. Yang lainnya masih di bawah 6 tahun. Jadi, Dinas Pendidikan juga menawarkan tentang PAUD yang rencananya akan diselenggarakan di rusun. Kalau yang putus sekolah, dalam artian pendidikan yang continue di GOR Sampang karena diselenggarakan di tenda. Jadi kadang-kadang gurunya datang, kadang tidak," ujarnya kepada KBR68H.
Sebelumnya, perwakilan warga Syiah mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) lantaran empat puluh lebih anak-anak Jemaat Syiah yang mengungsi di GOR Sampang tidak mendapatkan hak pendidikan. Salah seorang warga Syiah, Muhammad Rosyid meminta KPAI untuk segera menyurati pemerintah daerah agar segera memenuhi hak pendidikan dan kesehatan anak-anak jamaah Syiah.
Editor: Damar Fery Ardiyan