KBR68H, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB mengakui pemerintah Aceh belum menerapkan peta resiko bencana dalam perencanaan tata ruang wilayah. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyak rumah di Aceh yang dibangun di jalur gempa atau patahan lempeng tektonik, untuk wilayah daratan. Selain itu, pembangunan rumah di Aceh juga belum menerapkan konstruksi tahan gempa.
"Memang ada kendala dalam menerapkan ketika membangun rumah tahan gempa biayanya sedikit lebih mahal ketimbang yang biasa. Tapi, kalau kita melihat itu sebagai investasi itu bisa menurunkan dampak. Beberapa penelitian menyebutkan setiap satu dolar investasi untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya pencegahan seperti pembangunan rumah tahan gempa dan sebagaianya itu mampu mengurangi kerugian bencana 7-40 dollar,"ungkap Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho
Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, selain di jalur gempa, pemerintah daerah juga belum menerapkan peta rawan bencana di jalur atau kawasan rawan tsunami, rawan longsor, banjir dan lain-lain.
Pada Selasa lalu, sejumlah wilayah di Aceh diguncang gempa kuat 6,2 Skala Richter. Gempa dengan daya rusak 7 Skala MMI itu menghancurkan lebih dari 2000 rumah. Sedikitnya 24 orang tewas dan 200-an orang luka terkena reruntuhan bangunan. Daerah terparah terkena gempa adalah Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah.
Editor: Suryawijayanti
BNPB: Aceh Tak Gunakan Peta Risiko Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB mengakui pemerintah Aceh belum menerapkan peta resiko bencana dalam perencanaan tata ruang wilayah.

NUSANTARA
Kamis, 04 Jul 2013 13:13 WIB


BNPB, Aceh, peta risiko bencana
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai