Bagikan:

Bila Tertangkap, Pengemis Dikurung Hingga Usai Lebaran

KBR68H, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta mengancam akan mengurung Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hingga usai Lebaran, apabila tertangkap dalam operasi PMKS pada akhir Ramadhan mendatang.

NUSANTARA

Minggu, 21 Jul 2013 13:08 WIB

Bila Tertangkap, Pengemis Dikurung Hingga Usai Lebaran

pmks, pengemis, razia, portalkbr.com

KBR68H, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta mengancam akan mengurung Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hingga usai Lebaran, apabila tertangkap dalam operasi PMKS pada akhir Ramadhan mendatang. Mereka antara lain, pengemis, gelandangan dan pengamen. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Kian Kelana mengatakan, langkah  itu dilakukan guna memberi efek jera bagi pengemis musiman jelang hari raya lebaran. (Baca: Dinsos Jakarta Jaring 400 an PMKS)

“Ditaruh di kita. Di panti kita ada pembinaan. Lebaran kita belikan baju baru, kita ajak makan segala, itu tetap ada. Artinya apa, itu pernah kita lakukan tahun kemarin, itu cukup, kemarin tahun kemarin itu cuma satu minggu, satu minggu setelah lebaran kita kembalikan. Itu cukup membuat mereka berpikir dua kali untuk kembali ke Jakarta, ya. Gini, masyarakat daerah, itu kalau lebaran tidak dirayakan di kampungnya, itu cukup kerugian bagi dia, ini tidak bisa dibeli, gitu. Nah, ini kita lihat peluang itu, mereka kita berikan seperti itu, mereka takut, ya, kan. Nah, tahun ini kita tambah menjadi dua minggu,“ terang Kian kepada KBR68H, Minggu (21/7).

Sebelumnya, Dinas Sosial DKI Jakarta menjaring 400 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMSK) hingga hari ke 12 bulan Ramadan. Ratusan orang itu terjaring saar mengemis di jalanan Ibu Kota. Kepala Dinas Sosial Jakarta, Kian Kelana mengatakan, ratusan pengemis itu paling banyak berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kata dia, mereka akan dipulangkan ke kempung halamannya pada 26 Juli nanti.


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending