Bagikan:

Bea Cukai Kudus Optimistis Capai Target Penerimaan Rp 23 Triliun

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus, Jawa Tengah, optimistis target penerimaan cukai untuk Kudus sebesar Rp 23,025 trilyun sesuai APBN-P tahun 2013 dapat tercapai.

NUSANTARA

Kamis, 18 Jul 2013 17:42 WIB

Author

Pas FM Pati

Bea Cukai Kudus Optimistis Capai Target Penerimaan Rp 23 Triliun

Bea Cukai Kudus, Target Penerimaan, Rp 23 Triliun

KBR68H, Kudus- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus, Jawa Tengah, optimistis target penerimaan cukai untuk Kudus sebesar Rp 23,025 trilyun sesuai APBN-P tahun 2013 dapat tercapai.

Kepala KPPBC Tipe Madya Kudus Anto Trihananto Wahyuhadi mengatakan, hingga semester pertama 2013 penerimaan cukai sudah mencapai Rp 12.05 trilyun dari target penerimaan cukai sebelum APBN Perubahan sebesar 19,82 Trilyun, atau sekitar 60 persen. Hanya saja setelah APBN Perubahan, target penerimaan cukai untuk Kudus ditambah Rp 3 trilyun lagi sehingga mencapai Rp 23.025 trilyun. Meski demikian Kepala Beacukai optimistis target tersebut akan dapat terpenuhi hingga ahir tahun ini.

Keyakinan pemenuhan target tersebut berdasarkan potensi menerimaan cukai yang bisa diperoleh hingga akhir Agustus bisa mencapai Rp 15,2 trilyun, atau 66 persen dari target setelah perubahan. Sedangkan pada akhir September diperkiraan penerimaan cukai sudah mencapai Rp 16,231 trilyun atau sekitar 70,49 persen.

JIka penerimaan cukai optimistis terpenuhi, kata Anto Trihananto, maka penerimaan bea masuk diperkirakan tidak terpenuhi sesuai target. Hal ini karena pada semester pertama tahun ini penerimaan bea masuk baru mencapai Rp 35,56 trilyun dari target setelah APBNP sebesar Rp 73,139 trilyun atau baru tercapai 48,62 persen. (Ahmad Rodli)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending