Bagikan:

BBM Naik, Frekuensi Pengangkutan Sampah di Kudus Dikurangi

Akibat kenaikan harga BBM, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang (Ciptakaru) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengurangi frekuensi pengangkutan sampah hingga 50 persen.

NUSANTARA

Senin, 15 Jul 2013 15:06 WIB

Author

Pas FM Pati

BBM Naik, Frekuensi Pengangkutan Sampah di Kudus Dikurangi

BBM Naik, Pengangkutan Sampah, Kudus

KBR68H, Kudus- Akibat kenaikan harga BBM, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang (Ciptakaru) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengurangi frekuensi pengangkutan sampah hingga 50 persen.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Ciptakaru Kudus Arief Budi Siswanto mengatakan, anggaran untuk pembelian BBM armada sampah dan mesin perawatan taman yang lain tidak bisa ditambah lag. Hal ini karena APBD Kudus menggunakan Peraturan Kepala Daerah, sehingga tidak memungkinkan adanya APBD perubahan. Karena dana yang tersedia tetap, sementara harganya naik, maka volume BBM yang dapat di beli berkurang. Akibatnya becak motor sampah dan truk sampah tidak bisa beroperasi seperti sebelum kenaikan BBM.

"Ya, salah satu caranya frekuensi pengangkutan sampah harus dikurangi, yang biasanya tiap hari bisa dua hari sekali. Begitu juga pemotongan rumput taman yang biasanya tiap bulan, menjadi dua bulan sekali," katanya kepada wartawan di kantornya.

Tiap bulan Dinas Ciptakaru Kudus menghabiskan 1.200 liter premium yang digunakan untuk 22 becak sampah, 6 mesin potong rumput gendong, 2 mesin potong rumput dorong dan 2 chainsaw (gergaji mesin)..

Untuk BBM jenis solar, Ciptakaru menghabiskan 16.300 liter yang digunakan untuk 26 unit kendaraan Truk sampah, dan 2 alatberat.

Arief mengakui nantinya memang ada ketersendatan pengangutan sampah. Meski demikian Ciptakaru akan memprioritaskan tempat-tempat sampah yang sudah penuh. Sementara yang masih bisa ditampung akan diambil hari berikutnya. Masyarakat juga dihimbau untuk mengelola sampah secara mandiri untuk mengurangi tumpukan sampah di tempat sampah umum. (Ahmad Rodli)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending