Bagikan:

Badan Silahturahim Ulama Pesantren Madura, Belokan Tujuan Rekonsiliasi Syiah

KBR68H, Jakarta

NUSANTARA

Minggu, 28 Jul 2013 22:22 WIB

Badan Silahturahim Ulama Pesantren Madura, Belokan Tujuan Rekonsiliasi Syiah

Rekonsiliasi Syiah, Badan Silahturahim Ulama Pesantren Madur, Basra

KBR68H, Jakarta – Ratusan warga Syiah Sampang kembali menolak permintaan agar keluar dari ajaran syaih   yang diajukan oleh Badan Silahturahim Ulama Pesantren Madura (Basra) dalam Forum Rekonsiliasi. Basra merupakan perwakilan ulama Madura yang turut hadir dalam Forum Rekonsiliasi Syiah Sampang di IAIN Surabaya, beberapa waktu lalu. Perwakilan ini mengangap keluar dari ajaran Syiah sebagai pertobatan. Juru bicara Ahlul Bait Indonesia (ABI) wilayah Jatim, Ali Ridho menyesalkan permintaan ulama Basra ini. Kata dia, permintaan ini jelas bertentangan dengan konstitusi dan tujuan awal rekonsiliasi.

“Ya, problemnya bahwa rekonsiliasi ini nampaknya ditegakkan tidak di atas konstitusi. Bahwa tidak ada penjaminan kebebasan beragama, dan berkeyakinan. Padahal, konstitusi kita memberikan menjamin kebebasan berkeyakinan itu. Kami dari ABI yang hadir juga bersama pegowes saat itu menghadap ke Cikeas, tanggal 14 Juli jam 21:00, tidak ada ucapan dari Bapak Presiden opsi relokasi tidak ada. Yang ada hanya warga pengungsi akan kami pulangkan ke kampung halamannya, “ tegas Ali Ridho kepada KBR68H, Minggu (28/7).

 Sebelumnya, Pemerintah berencana merekonsiliasi warga Syiah Sampang, Madura, bulan ini. Gubernur Jawa Timur, Sukarwo menggandeng akademisi IAIN Sunan Ampel untuk mempertemukan tokoh-tokoh Syiah dan Sunni, serta sejumlah LSM untuk mengadakan rekonsiliasi tersebut. Namun, tiga kali pertemuan forum rekonsiliasi yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu, dinilai belum menghasilkan solusi. Forum Rekonsiliasi yang dihadiri oleh Menteri Agama, Menpera, Pemprov Jatim itu justru mengamini permintaan pertobatan yang diajukan oleh Basra. Hal ini ditentang keras oleh warga Syiah Sampang. (Baca : Syiah: Rekonsiliasi, Bukan Untuk Hakimi Keyakinan !)
)
Arin Swandari 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending