Bagikan:

Awas, Daging Ayam Tiren

Melambungnya harga daging sapi membuat permintaan daging ayam di Kota Yogja naik. Tak pelak, kondisi ini dimanfaatkan sejumlah pedagang nakal untuk menjual daging ayam mati kemarin (tiren).

NUSANTARA

Rabu, 31 Jul 2013 17:25 WIB

Author

Star Jogya

Awas, Daging Ayam Tiren

Daging Ayam Tiren, Yogyakarta

KBR68H, Yogya - Melambungnya harga daging sapi membuat permintaan daging ayam di Kota Yogja naik. Tak pelak, kondisi ini dimanfaatkan sejumlah pedagang nakal untuk menjual daging ayam mati kemarin (tiren).

Kepala Bidang Peternakan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogja, Benny Nurhantoto, mengakui adanya peredaran daging ayam tiren di sejumlah pasar tradisional di Jogja.

“Biasanya dalam wujud ayam dan belum dipotong-potong,” katanya saat ditemui wartawan, Rabu (31/7/2013).

Menurut dia, temuan beredarnya daging ayam tiren bukan kali pertama terjadi di Kota Jogja.  Beberapa waktu Benny mengaku menangkap pelakunya, namun karena adanya sistem tertentu atau sindikat, maka cukup sulit untuk melakukan pencegahan.

“Kami hanya bisa memaksimalkan inspeksi mendadak ke pasar tersebut. Meskipun cukup sulit untuk mencegah peredarannya,” katanya.

Kepala Seksi Pengawasan Mutu, Komoditas dan Kesehatan Hewan Disperindagkoptan Kota Yogja, Endang Finiarti, menyatakan sejak harga daging sapi naik, permintaan daging ayam di pasaran melonjak drastis.

Hal inilah yang dimanfaatkan sindikat tersebut mengambil keuntungan dengan menjual daging ayam tiren.  “Kami imbau warga untuk waspada,” ujar Endang.

Terkait peredaran daging babi yang dicampur daging sapi, Endang mengakui belum menemukannya di sejumlah pasar tradisional di Jogja. Dia mengindikasi peredaran daging babi dilakukan di sejumlah pedagang bakso. “Itulah yang sulit untuk kami antisipasi,” ujarnya.

Sumber: Star Jogja
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending