KBR68H, Jakarta - Konstruksi jalan di jalur Pantai Utara Jawa atau Pantura dengan menggunakan sistem betonisasi dianggap tidak akan efektif untuk menahan beban kendaraan yang lewat. Kalau hal ini dipertahankan maka jalan akan kembali rusak.
Menurut ahli konstruksi jalan, Ryantori, pemerintah seharusnya menerapkan sistem sarang laba-laba untuk konstruksi jalan di Pantura. Kata dia, meski lebih mahal ongkosnya, namun jalan dapat menahan beban 50 hingga 100 ton. Selain itu jalan pun akan lebih tahan hingga puluhan tahun.
"Sekarang misalnya per meter 100, tapi tiap tahun dia harus membutuhkan biaya perbaikan, 30, 40, 30, 40, continue terus menerus. Kan mending kita pakai satu konstruksi yang 160. 170 initial cost-nya (ongkos permulaan-nya, red.) dan berikutnya 0 (zero), kan lebih murah pasti bisa tahan 10 tahun, 20 tahun dan nggak pakai maintenance (perawatan)," kata Ryantori dalam Program Sarapan Pagi
Pemerintah setiap tahunnya memperbaiki jalur Pantura yang memiliki panjang mencapai 1000-an km, sehingga banyak pihak yang menilai proyek Pantura merupakan proyek abadi.
Sedangkan, Kementerian Pekerjaan Umum mengaku hanya bisa memperbaiki jalan Pantura sepanjang 40 km pertahun. Padahal panjang jalan tersebut lebih dari 1300 kilometer.
Sementara, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN) 2013, dana perbaikan jalan di Pantura mencapai Rp 1,2 triliun.
Editor: Anto Sidharta
Konstruksi jalan di jalur Pantai Utara Jawa atau Pantura dengan menggunakan sistem betonisasi dianggap tidak akan efektif untuk menahan beban kendaraan yang lewat. Kalau hal ini dipertahankan maka jalan akan kembali rusak.

NUSANTARA
Jumat, 26 Jul 2013 10:54 WIB


Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai