KBR68H- 17 warga mengalami luka-luka akibat bentrok antara TNI-Polri dan preman bayaran pada Selasa (30/1) pukul 08.00 pagi di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, di Desa Ujungnegoro dan Desa Karanggeneng, Kabupaten Batang Jawa Tengah. Bentrokan tersebut akibat demo warga yang memprotes pengeboran tanpa ijin PT Bima Power Indonesia.
“17 warga yaitu terdiri dari 15 laki-laki dan 2 perempuan. Bentrok dipicu karena PT Bima Power Indonesia melakukan pengeboran yang belum ada izinnya dan sekitar 500 warga meminta menstop pengeboran itu. Tapi rencana penyetopan itu dihalangi oleh 50 anggota TNI, 150 Polri, 80 Satpam dan 30 preman bayaran yang menjaga area itu. Warga sempat beradu mulut dan bentrok itu terjadi,” kata Wahyu Nandang Herawan, staf YLBHI-LBH Semarang.
Nandang menambahkan, warga menyegel kantor balai desa yang dijadikan markas oleh pihak perusahaan.
“Warga menyegel dan mengusir orang-orang perusahaan yang menjadikan balai desa sebagai markas mereka. Dan kami juga meminta Panglima TNI dan Kapolri memberikan sanksi tegas terhadap anggota TNI-Polri yang mengamankan lokasi PLTU. Serta meminta Hatta Rajasa sebagai Ketua MP2EI untuk mencabut izin perusahaan itu,” ujarnya.
Sumber: Green Radio FM
17 Warga Luka-luka Akibat Bentrok di PLTU Batang
KBR68H- 17 warga mengalami luka-luka akibat bentrok antara TNI-Polri dan preman bayaran pada Selasa (30/1) pukul 08.00 pagi di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, di Desa Ujungnegoro dan Desa Karanggeneng, Kabupaten Batang Jawa Tengah. Be

NUSANTARA
Rabu, 31 Jul 2013 15:46 WIB


PLTU Batang, demo, PT Bima Power Indonesia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai