KBR, Poso- Tentara Nasional Indonesia (TNI) melibatkan seluruh keluarga daftar pencarian orang (DPO) kelompok santoso dalam operasi teritorial 2016 yang tengah berlangsung di wilayah kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan TNI sengaja melibatkan mereka untuk mencegah terkucilnya seluruh keluarga DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dalam kesehariannya sebagai warga Poso.
“Kita mengajak semua pihak, baik masyarakat biasa maupun keluarganya (keluarga DPO). Supaya keluarganya itu tidak disisihkan karena kalau mereka merasa disisihkan tambah dendam meraka,” ungkap Agus di batalyon 714 Poso, Sulawesi tengah kamis (16/06) malam.
Agus menambahkan dalam operasi teritorial tersebut keluarga DPO kelompok Santoso diajak terlibat melakukan kegiatan mencetak 3000 hektar sawah di wilayah Kabupaten Poso. Selain itu kata dia pihaknya juga akan membangun sejumlah rumah yang diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu di daerah tersebut, termasuk rumah bagi beberapa keluarga DPO.
“Kita rangkul mereka, untuk membangun rumah yang rusak, membangun rumah ibadah, sehingga mereka tetap berinterkorelasi dengan warga sekitar,” ujarnya.
Operasi teritorial mulai dilakukan sejak 4 juni 2016 lalu. Rencananya kegiatan itu akan berlangsung selama 90 hari di wilayah Kabupaten Poso.
Kata Agus, operasi ini untuk memperkuat operasi Tinombala mengejar sejumlah target DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
“Tujuan utamanya untuk menghilangkan stigma negatif wilayah poso yang dianggap sebagai daerah rawan konflik,”tutup Agus.
Editor: Malika