KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebut penyebab jebolnya tanggul perumahan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara lantaran kerusakan konstruksi. Ini diungkapkan Kepala BPBD Jakarta Deni Wahyu. Sebab pasalnya, ketinggian air laut yang mencapai 245 sentimeter dari titik pantau Pasar Ikan Muara Angke masih kategori aman.
“Sebenarnya siaga 2 masih kategori aman, tapi kan kemarin karena tanggulnya yang jebol jadi masuk semua,biasanya siaga 2 pun aman-aman aja. Kemungkinan besar di tanggulnya itu rusak, itu kan masih miliknya developer,” kata Deni saat dihubungi KBR, Sabtu (4/6/2016).
Pengembang perumahan Pantai Mutiara diketahui adalah PT Intiland Development.
Deni memastikan penanganan telah rampung dilakukan oleh Dinas Tata Air DKI Jakarta melalui pembuatan tanggul darurat. "Selain itu tadi pagi pihak pengembang juga sudah menambahkan terpal plastik dan tanah," jelas Deni.
Sebelumnya, pihaknya bersama dinas tata air sempat menguatkan bendungan dengan karung berisikan tanah.
Baca juga: BPBD Jakarta Berusaha Tutup Tanggul Jebol
Sementara terkait kerugian, dia memastikan tak ada dampak fatal yang ditimbulkan akibat ambrolnya tanggul. "Beberapa penghuni menaruh mobil mereka di jalan dan sempat tergenang air, namun banyak yang menyatakan mobil mereka diasuransikan," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Deni, pihak pengembang tengah merapikan kondisi di sekitar tanggul. Sehingga kegiatan di lingkungan Perumahan Pantai Mutiara kembali normal.
Kemarin (Jumat 3/6) sekitar pukul 20.00 WIB ketinggian air di tanggul kawasan pasar ikan air mencapai 245 sentimeter. Ketinggian ini masuk kategori siaga II. “Normalnya 150 sentimeter, itu masuk kategori siaga 4. Sementara kini, masuk kategori siaga 3 yaitu ketinggian 190 sentimeter," pungkasnya.
Editor: Nurika Manan