KBR, Cirebon - Keraton Kasepuhan Cirebon melaksanakan tradisi 'Drugdag' untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Druddag merupakan tradisi membunyikan beduk yang berada di Langgar Agung dengan irama tertentu. Pemukulan beduk dilakukan setelah melaksanakan sholat Ashar sekitar pukul 15.15 WIB di Masjid Agung Keraton Kasepuhan Cirebon.
Sultan Sepuh XIV, Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat menjelaskan, tradisi Drugdag sudah berlangsung ratusan tahun di Cirebon, Jawa Barat.
"Tradisi ini sudah berlangaung sejak ratusan tahun yang lalu. Pada saat itu, Sunan Gunung Jati menggunakan media beduk untuk menginformasikan kepada khalayak karena belum ada alat pengeras suara seperti sekarang ini," terangnya, ditemui usai memukul beduk Langgar Agung di Komplek Keraton Kasepuhan, Minggu 5/6.
Sultan melanjutkan, pemukulan beduk harus diawali dengan tempo lambat kemudian dipercepat terus menerus. "Tempo dari cepat ke lambat memiliki arti perjalanan manusia dari lahir hingga akhir hayatnya," imbuhnya.
Menurutnya, beduk di Langgar Agung ini tidak hanya dibunyikan saat menyambut Ramadan saja, tetapi akan dibunyikan setiap malam pada saat sahur.
"Setiap malam juga akan dibunyikan memberitahukan warga yang menjalankan ibadah puasa untuk sahur," tuturnya.
"Saya berharap masyarakat menjalankan ibadah puasa dengan baik agar kembali Fitri," pungkasnya.
Editor: Sasmito