KBR, Purwokerto – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri menggunakan moda transportasi kereta di Daerah Operasi 5 Purwokerto terjadi pada H-1 atau 5 Juli 2016. Wakil Presiden Eksekutif PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 5 Purwokerto, Syafrudiansyah mengatakan, di hari tersebut jumlah penumpang naik 200 persen dari hari biasa dengan total sebanyak 16.447 penumpang.
Sedangkan arus mudik disebut mengalami puncak pada H+3 lebaran atau tanggal 10 Juli 2016. Syafrudiansyah menyebut antara 24 Juni hingga 16 Juli 2016, di Daop 5 Purwokerto ada 471.613 penumpang.
Syafrudiansyah menjelaskan lalu lintas penumpang terbanyak ada di Stasiun Kutoarjo, Purworejo, diikuti oleh Stasiun Purwokerto. Penumpang lainnya terbagi di sejumlah stasiun pemberhentian besar, antara lain Stasiun Kebumen, Kroya dan Sidareja Kabupaten Cilacap.
"Nah pada masa puncak arus mudik ada 12.056 orang yang mempergunakan KA turun di Daop 5 Purwokerto. Kalau di Daop 5 ini ada empat. Kalau Yang diberangkatkan dari Cilacap itu ada Purwojaya Lebaran, kalau dari Stasiun Kutoarjo itu ada tiga kereta tambahan. Kereta tambahan yang lain yang melintas di Daop 5, siang dan malam, Aargo Lawu fakultatif dan sebagainya ada delapan kereta."
Lebih lanjut Syafrudiansyah mengatakan pada lebaran 2016 ini, Daop 5 mengerahkan 12 kereta api tambahan. Empat diantaranya kereta pemberangkatan stasiun Daop 5, yaitu Kutojaya Utara Lebaran, Kutojaya Utara Lebaran, Kutojaya Selatan Lebaran dan Purwojaya Lebaran.
Delapan Kereta tambahan lainnya adalah kereta yang melintas di jalur Daop 5 Purwokerto, antara lainyakni KA Argo Lawu Fakultatif, Argo Dwipangga Fakultatif, Gajayana Lebaran, Taksaka Lebaran, Taksaka Lebaran, Lodaya Lebaran Pagi, Lodaya Lebaran Malam, dan KA Pasundan Lebaran.
Syafrudiansyah menambahkan, selain kereta reguler dan tambahan lebaran, ada juga dua kereta api pengangkut motor yang lewat, ditambah 16 kereta api barang. Dengan demikian, pada masa lebaran nanti akan ada 132 kereta yang melintas.