KBR, Balikpapan - Pemerintah Kota Samarinda Kalimantan Timur mulai membuka Posko Pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR) di sejumlah titik. Posko THR dibuka sejak awal Ramadan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota samarinda Sucipto Wasis mengatakan karyawan yang tidak mendapatkan THR bisa melaporkan ke Posko Pengaduan.
Pemerintah Kota Samarinda juga telah mengeluarkan surat edaran mengingatkan perusahaan untuk membayarkan THR kepada karyawan.
Sucipto mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan, perusahaan harus membayarkan THR paling lambat H-7 atau tujuh hari sebelum hari Lebaran.
Karyawan yang berhak mendapatkan THR adalah yang sudah punya masa kerja minimal satu bulan.
"Permenaker Nomor 6 tahun 2016 ini harus diterapkan dan harus dilaksanakan. Untuk pemberiannya (THR) itu H-7. Posko Pengaduan sudah kami bentuk sejak awal bulan puasa. Posko (utama) ada di Disnaker Kota Samarinda. Jadi ada Tim Posko Pengaduan di situ. Di Posko ini menerima laporan karyawan-karyawan yang bermasalah dengan THR," kata Sucipto Wasis.
Besarnya THR adalah sebesar satu bulan upah, bagi pekerja/buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih.
Sedangkan pekerja atau buruh yang masa kerjanya lebih dari 1 bulan kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional, dengan menghitung jumlah masa kerja dibagi 12 (dua belas) bulan dikali satu bulan upah.
Saat ini jumlah perusahaan di kota Samarinda ada sekitar 1.200 dan saat ini baru sekitar 500 perusahaan telah melaporkan akan memberikan THR.
Editor: Agus Luqman
Pemkot Samarinda Buka Posko Pengaduan THR
Perusahaan wajib membayarkan THR paling lambat H-7 atau tujuh hari sebelum hari Lebaran.

Ilustrasi demo menuntut THR. (Foto: ANTARA)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai