KBR, Banyumas– Puluhan pengojek dan pedagang di Kawasan Wisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah terpaksa mencari pekerjaan lain, lantaran sepinya pengunjung pada bulan Ramadan ini.
Salah satu pengojek di Terminal Baturraden, Suwito mengatakan penurunan penghasilan mencapai 80 persen dari biasanya.
“Wah itu (penurunannya) sangat besar sekali, Pak. Karena memang tukang ojek sendiri kan, kaitannya dengan tarikan ataupun dengan penghasilannya itu kan tergantung pada kegiatan-kegiatan pariwisata, yang tertopang dengan adanya orang-orang yang ke sini dengan niatan mencari hiburan, dan tentunya mungkin membutuhkan diantar dengan jasa ojek. (Penurunannya) bisa mencapai 80 hingga 90 persen.”
Suwito bercerita, pada hari biasa, penghasilannya sebagai tukang ojek bisa mencapai antara Rp80 ribu hingga Rp120 ribu per hari.
‘’Pada bulan puasa ini, hanya Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per hari.”
Di bulan puasa ini, mulai pagi hingga siang hari Suwito bekerja sebagai buruh tani di ladang desanya sebelum mangkal mulai pukul 4 sore. Ini dilakukan untuk mendapat penghasilan lain akibat turunnya jumlah penumpang.
Senada dengan Suwito, pedagang gorengan di Terminal Baturraden, Bu Yati mengatakan menurunnya kunjungan ke kawasan wisata Baturraden berimbas pada turunnya omset harian pedagang makanan di kawasan wisata ini. Kata dia, siang hari Baturraden hampir tanpa pengunjung.
“Dalam sehari, biasanya omset hariannya mencapai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Namun sekarang omset tertinggi hingga pekan kedua Ramadhan hanya Rp 150 ribu per hari.” Ujarnya.
Editor: Malika